Kejahatan Tragis Komplotan Anak Kecil Bunuh Teman Sekelas demi Uang

Internasional

Kejahatan Tragis Komplotan Anak Kecil Bunuh Teman Sekelas demi Uang

Danu Damarjati - detikBali
Senin, 30 Des 2024 14:57 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Ilustrasi pembunuhan. (Foto: Ilustrasi/Thinkstock)
Denpasar -

Peristiwa tragis terjadi di China, di mana sekelompok anak-anak kecil berkomplot untuk membunuh teman sebayanya demi uang. Setelah melakukan pembunuhan, uang korban dibagi melalui transfer rekening.

Kasus ini terungkap dalam persidangan yang menjatuhkan vonis kepada dua pelaku remaja, Senin (30/12/2024). Peristiwa ini terjadi di Provinsi Hebei pada Maret 2024. Pelaku dan korban diketahui merupakan teman sekelas di sekolah yang sama.

"Cara pembunuhannya kejam dan situasinya sangat buruk," demikian pernyataan pengadilan, dikutip dari detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua pelaku yang masing-masing berusia 13 tahun diidentifikasi dengan nama belakang Zhang dan Li. Mereka bersekongkol untuk membunuh teman sekelas mereka, Wang, yang sering menjadi korban perundungan di sekolah.

Pada 3 Maret 2024, Zhang membawa Wang menggunakan motor ke sebuah rumah kaca yang digunakan untuk budidaya tanaman. Di sana, Li dan seorang anak lain bernama Ma sudah menunggu. Li memberi tahu Ma tentang rencana pembunuhan yang telah disusun bersama Zhang.

ADVERTISEMENT

Setibanya di lokasi, Zhang menyerang Wang menggunakan sekop, dibantu oleh Li. Ma, yang menyaksikan kejadian tersebut, pergi meninggalkan tempat kejadian. Setelah membunuh Wang, Zhang dan Li mengubur jasadnya di lokasi tersebut.

Setelahnya, Zhang menggunakan ponsel Wang untuk mentransfer uang dari akun WeChat milik Wang ke akun pribadinya dan Li. Zhang juga mengambil kartu SIM dari ponsel Wang dan meminta Ma untuk menghancurkan ponsel tersebut.

Ketiga anak tersebut akhirnya ditangkap oleh polisi. Ma mengantar polisi ke lokasi pembunuhan.

Pengadilan menyatakan bahwa Zhang adalah pelaku utama yang merencanakan pembunuhan tersebut. Zhang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Sementara itu, Li dihukum 12 tahun penjara atas keterlibatannya dalam kejahatan ini, termasuk berbagi hasil uang korban dengan Zhang.

Ma tidak dijatuhi hukuman penjara, tetapi diwajibkan menjalani koreksi dan pendidikan, metode yang diterapkan untuk anak-anak yang melakukan tindakan kriminal.

Kasus ini memicu perdebatan di media sosial China. Banyak warganet menganggap hukuman yang dijatuhkan terlalu ringan, khususnya untuk Li, yang akan bebas setelah dewasa. Kekhawatiran muncul bahwa pelaku bisa kembali membahayakan masyarakat di masa depan.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads