C diduga dibunuh dalam perjalanan saat menumpangi mobil travel menuju Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). Mayatnya lalu dibuang ke jurang sedalam 12 meter di Jalan Trans Sulawesi, Kabupaten Luwu Timur (Lutim).
Kronologi Sebelum Dibunuh
Peristiwa itu bermula saat C dijemput dari Kota Palopo untuk kembali ke tempat kerjanya di Morowali pada Senin (11/11/2024) malam. C memesan jasa mobil travel kenalan keluarganya.
"Waktu dia mau berangkat kan kami tanya, 'naik apa ko, nak?'. Na (dia) bilang, naik rental, tetapi yang sopirnya itu Om Panimba. 'Oh kalau anaknya Panimba itu aman jeko itu', saya bicara begitu," kata tante C, S, kepada wartawan di Palopo, Kamis (14/11/2024) dilansir dari detikSulsel.
Pihak keluarga saat itu tidak khawatir meski C berangkat seorang diri. S menyebut pemilik usaha mobil travel, Panimba, masih memiliki hubungan dengan keluarganya. "Istrinya Om Panimba inikan keluarga kami dari Oma," ujarnya.
Kecurigaan mulai muncul saat mobil travel yang dipesan C tiba di rumah. Sopir travel yang datang menjemputnya ternyata bukan orang yang dikenalnya.
"Ternyata orang lain dia (yang jemput), orang lain yang bawa itu mobil, begitu. Terus waktu dia datang jemput ini anak saya punya adek (C) diantar keluar dengan tasnya," tutur Yani.
"Itu adekku kata dia, 'kenapa ini ada tiga laki-laki yang jemput?' Dia bilang sopir semua (di dalam mobil). Tetapi saya juga lupa tanya mana itu orang Panimba sini," sambung Yani.
Namun, saat itu C memutuskan tetap berangkat ke Morowali. Pihak keluarga lantas menitip pesan agar C berkomunikasi secara berkala selama perjalanan.
"Dia berangkat Senin (11/11/2024) habis salat Magrib, diperkirakan tiba kan Selasa (12/11/2024) pagi kalau lancar ya, (lalu) ditelepon itu jam 9 hari Senin (11/11/2024) malam, masih ada komunikasi ke mamanya," ucap Yani.
Pada hari di mana korban seharusnya tiba di Morowali, keluarga mendadak kehilangan komunikasi dengan C. Keluarga yang khawatir sempat menghubungi sopir travel yang menjemput dan mengantar C.
"Itu waktu kami tanya (sopir travel), kami tanya 'kamu antar ke mana?' Dia (sopir) bilang, 'saya sudah antar di kosnya, anaknya ibu sudah tiba (di Morowali)'," sambung Yani.
Pengakuan sopir travel tersebut tidak membuat keluarga percaya. Keluarga C yang berada di Morowali kemudian melakukan pengecekan di kosan korban.
"Tetapi ada keluarga juga di sana dia dobrak kosnya, divideokan barang-barangnya juga belum ada, jadi kami kejarlah informasinya. Waktu kami sudah tahu ini anak belum tiba, kita sudah cemas," ungkap Yani.
Mayat Ditemukan Pekerja Proyek
Belakangan, mayat C ditemukan oleh pekerja proyek Jalan Trans Sulawesi di Dusun Sampuraga, Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur, Rabu (13/11/2024) pukul 07.00 Wita. Mayat C ditemukan dalam kondisi telungkup di jurang.
"Mayat itu berada di bawah tebing kedalaman 12-15 meter dari bahu jalan dalam keadaan tertelungkup," kata Kapolsek Mangkutana AKP Simon Siltu kepada detikSulsel, Kamis (14/11/2024)
Simon mengungkapkan terdapat sejumlah luka di sekujur tubuh korban. Namun demikian, pihaknya masih mendalami luka-luka yang ada di tubuh korban.
"Iya memang ada luka (leher dan bagian kepala) dari hasil olah TKP," kata Simon.
C Jadi Satu-satunya Penumpang
Polisi akhirnya menangkap sopir travel bernama Andi Gugun alias Akmal (23) yang memerkosa dan membunuh C. Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono menuturkan kejadian tragis yang dialami gadis berusia 23 tahun itu.
Yudhiawan menuturkan Jessica menjadi satu-satunya penumpang di mobil travel yang ditumpanginya. C saat itu duduk kursi depan saat dalam perjalanan ke Morowali, Sulteng.
Dalam perjalanan, tepatnya di wilayah Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur, Selasa (12/11/2024) sekitar pukul 01.30 Wita, timbul niat pelaku untuk berhubungan badan dengan korban.
"Pelaku melihat korban dalam keadaan tertidur sehingga kelihatan bagian perut korban, oleh pelaku tertarik melihat korban, dan mengajak korban untuk berhubungan badan," ujar Yudhiawan.
Pelaku sendiri sempat mengimingi korban imbalan sebesar Rp 200 ribu agar mau diajak berhubungan intim. Namun, C menolak dengan tegas ajakan dan bujuk rayu pelaku.
"Korban menolaknya. (Namun) oleh pelaku sepanjang jalan masih berpikir bagaimana caranya untuk berhubungan badan dengan korban," kata Yudhiawan.
Berselang 30 menit kemudian, pelaku menepikan kendaraannya saat memasuki daerah Gunung Kayulangi, Mangkutana, Luwu Timur, dengan alasan hendak buang air kecil. Namun, pelaku justru menindih paha, mencekik leher serta menutup mulut korban hingga lemah dan tak berdaya. "Kemudian, pelaku memerkosa korban," ujar Yudhiawan.
Setelah memerkosa korban, pelaku kembali ke kursi sopir. Korban yang saat itu setengah tersadar mengancam akan melaporkan pelaku ke polisi.
"Kemudian, korban keluar dari mobil dan duduk di aspal. Pelaku mendekati korban dan langsung mencekik leher korban hingga korban tidak bernapas. Selanjutnya, pelaku mengambil anting milik korban dan mengangkat korban lalu membuangnya ke jurang," tutur Yudhiawan.
Artikel ini sudah tayang di detikSulsel
Lihat Video 'Kronologi Pembunuhan Wanita di Jalan Trans Sulawesi, Korban Juga Diperkosa':
(hsa/dpw)