Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri membongkar laboratorium narkoba rahasia (clandestine drugs laboratory) di vila Jalan Cempaka Gading, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, Senin (18/11/2024) pukul 15.00 Wita. Sebanyak empat pegawai ditangkap dan empat lainnya buron.
Empat pegawai yang ditangkap polisi berinisial MR (30), RR (25), NP (27), dan Denny Akbar Hidayat alias DA (28). Sementara empat pegawai lain yang masih buron adalah DOM, MAN, RMD, dan IC.
Para pelaku memakai vila yang tidak jauh dari Daerah Tujuan Wisata (DTW) Uluwatu, Desa Pecatu, itu dipakai sebagai tempat untuk memproduksi berbagai jenis narkoba, yaitu berupa hasis, ekstasi alias happy five, dan ganja cair.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah kami amati dan lakukan pendalaman, ternyata di sini laboratorium clandestine-nya ada di sini. Akhirnya kami dapat laboratorium itu di tempat ini," kata Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada saat konferensi pers di lokasi, Selasa (19/11/2024).
Kronologi Pengungkapan
Wahyu mengatakan keberadaan mereka dan laboratorium rahasianya sudah terlacak sejak pengungkapan kasus serupa di Yogyakarta pada September 2024. Dari pengungkapan kasus di Yogya itu, diketahui bahan baku pembuatan tiga jenis narkotika didapat dari Bali.
Polisi lalu melacak dan menemukan ada laboratorium rahasia yang memproduksi hasis, ganja cair, dan pil happy five di Jalan Gatot Subroto (Gatsu), Denpasar Utara. Namun, belum sempat digerebek, MR dan kawan-kawan sudah memindahkan laboratoriumnya ke Kelurahan Padangsambian, Denpasar Barat.
Belum sempat digerebek polisi, para pelaku sudah berpindah lagi dari Padangsambian. Akhirnya, polisi membongkar laboratorium rahasia milik para pelaku di Jalan Cempaka Gading, Desa Ungasan, setelah dua bulan pengintaian.
Wahyu mengungkapkan, MR, RR, Denny, dan NP bertugas meracik, mencetak, dan mengemas semua narkotika yang diproduksi untuk dijual ke kalangan anak muda serta ke kafe-kafe. Mereka bekerja di garasi vila.
Tak ada perlawanan berarti saat MR, RR, dan NP digerebek polisi. Hanya Denny yang sempat mencoba kabur dengan berlari menuju lantai tiga vila itu dan melompat ke bawah. "Sekarang sedang perawatan di rumah sakit," ujar Wahyu.
Sementara DOM, MAN, RMD, dan IC yang kini masih buron bertindak sebagai pengendali, penyewa vila, peracik dan pengemas, serta yang merekrut komplotan.
(hsa/dpw)