"Yanto melakukannya karena ingin menjahili sepupunya itu saat istirahat bekerja, dan tidak menyangka video tersebut viral," papar Umar kepada detikBali, Jumat (25/10/2024).
Setelah mengambil video tersebut, Yanto, Umar melanjutkan, memberikan tulisan SARA, memberikan lagu latar khas Sumba, dan mengunggahnya melalui akun TikTok @Loghe.dorih.
Video viral tersebut memantik emosi penduduk. Warga Desa Adat Bakbakan ternyata mengenali wajah Dedianus dan mencari keberadaan buruh proyek tersebut.
Warga lantas secara membabi buta mengeroyok Dedianus pada Selasa malam (15/10/2024) meski sebenarnya bukan dia yang membuat narasi SARA dalam video tersebut. Dedianus sempat dilarikan ke RSUD Sanjiwani, Gianyar, tapi nyawanya tertolong.
Yanto, kata Umar, kabur saat Dedianus diamuk massa. "Yanto kabur karena tahu itu akibat video yang diunggahnya," paparnya.
Selain Yanto, Polres Gianyar juga telah menetapkan 10 tersangka lainnya dalam kasus tewasnya Dedianus. Sepuluh tersangka itu merupakan warga Banjar Angkling, Desa Adat Bakbakan yakni Dek Po, DGS alias Dewa Ateng, KPA alias Badut, DGP, Yoga, Dadab, Dewa Kalu, Putu Liong, Dewa Bronet, Ocho.
(gsp/nor)