Bentrokan berdarah terjadi antara warga Desa Ile Pati dengan Desa Bugalima di Kecamatan Adonara Barat, Flores Timur, Senin (21/10/2024) dini hari. Puluhan rumah dibakar, dua orang tewas, dan belaksan lainnya terluka dalam tragedi itu.
Aparat gabungan bergerak cepat mengamankan puluhan orang. Sebagian besar dari mereka adalah warga Desa Ile Pati yang menyerang dan membakar rumah warga di Desa Bugalima. Beberapa provokator turut ditangkap, termasuk dua kepala desa.
Dua Kepala Desa Jadi Provokator
Kabag Ops Polres Flores Timur AKP Ridwan membeberkan dua kepala desa yang ditangkap merupakan Kepala Desa Ile Pati dan Kepala Desa Kimakamak. Diduga, dua kades itu menjadi provokator bentrokan.
Desa Kimakamak merupakan desa yang masih bertautan secara adat dengan Desa Ile Pati, sehingga terlibat dalam bentrokan itu.
Total ada empat orang yang ditangkap belakangan. Selain dua kades, ada satu Sekretaris Desa (Sekdes) Ile Pati. Kemudian, ada seorang perempuan yang dianggap punya peran kuat dalam bentrokan.
"Seorang perempuan juga kami amankan karena diduga sebagai informan dari Desa Ile Pati yang memberikan informasi keadaan di Desa Bugalima," ungkap Ridwan kepada detikBali, Rabu (23/10/2024).
Ada Bom Rakitan
Sejauh ini, Ridwan melanjutkan, seluruhnya ada 22 orang yang ditangkap. Mereka terlibat dalam bentrokan dan pembakaran puluhan rumah di Desa Bugalima. Di antaranya, ada sejumlah warga yang diduga merakit bom sebagai senjata.
"Bom rakitan juga kami amankan," kata Ridwan.
Bentrokan dua desa itu mengakibatkan ratusan jiwa kehilangan tempat tinggal. Sebanyak 36 kepala keluarga (KK) dengan 120 jiwa asal Desa Bugalima mengungsi ke desa tetangga, Desa Wureh. Sementara warga lain mengungsi ke daratan Flores, yakni Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur.
"Kecamatan Larantuka di Kelurahan Waibalun sebanyak 25 orang (yang mengungsi), Kelurahan Weri sebanyak 6 jiwa, dan Kelurahan Sarotari 12 jiwa," kata Kepala Dinas (Kadis) Kominfo Flores Timur, Heri Lamawuran, dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
Selain 49 rumah hangus dibakar, ada pula empat kios, dua bengkel, empat motor, hingga hewan-hewan ternak yang mati terbakar.
"Ternak babi dua ekor, kambing satu ekor, dan kandang ayam petelur dua kandang," terang Heri.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...
(dpw/gsp)