Tiga penabrak Prada Yenjelmus Valeri Vatman hingga tewas di Atambua, Belu, NTT, tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Para pemuda bernama Akansio De Deus, Jose Lalo, dan Pedro Pinto, itu sebelumnya diinterogasi polisi dan POM TNI setelah tabrakan maut itu.
"Mereka sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Atambua," ujar Kapolres Belu, AKBP Benny Miniani Arief, Jumat (20/9/2024).
Mereka dirawat di RS karena mengalami luka cukup parah akibat kecelakaan itu. Benny enggan menjelaskan lebih lanjut terkait proses pidana terhadap tiga pria yang menewaskan Prada Yenjelmus dalam tabrakan maut di Baukoek, Jalan Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Fatubenao, pada 16 September lalu itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dan Subden POM masih menunggu hasil autopsi," katan Benny singkat.
Sebelumnya, tiga pemuda mabuk yang menabrak tentara itu disebut sudah ditahan.
Mereka lalu diinterogasi atau dimintai keterangan oleh Sub Detasemen Polisi Militer (Subdenpom) TNI AD bersama Unit Lakalantas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Belu.
"Rekan-rekan masyarakat yang menabrak almarhum Prada Yenjelmus sampai dengan saat ini masih diambil keterangannya di Subdenpom bersama dengan Unit Lakalantas (Polres Belu)," terang Kapolres Belu, AKBP Benny Miniani Arief, Rabu (18/9/2024).
Sementara itu, jenazah korban Prada Yenjelmus Valeri Vatman (23), rencananya diautopsi pada pekan ini. Sebelumnya, jenazah Yenjelmus sudah dibawa ke kampung halamannya di Kampung Tanjung, Desa Benteng Riwu, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur.
"Hari ini tim (polisi dan TNI AD) berangkat ke Ruteng, Manggarai Timur. Pelaksanaannya (autopsi) menyesuaikan waktu dan situasi di sana," ungkapnya.
(dpw/dpw)