2 Polisi Rampok Rp 2,5 M dari Mobil Pengisian ATM gegara Terlilit Utang

2 Polisi Rampok Rp 2,5 M dari Mobil Pengisian ATM gegara Terlilit Utang

Tim detikSumut - detikBali
Kamis, 29 Agu 2024 07:22 WIB
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono saat memberikan keterangan ke awak media. (M Afdal Afrianto/detikSumut)
Foto: Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono saat memberikan keterangan ke awak media. (M Afdal Afrianto/detikSumut)
Denpasar -

Tiga orang merampok mobil pengisian ATM salah satu bank BUMN di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar). Pelaku diketahui adalah dua polisi yang berdinas di Polda Sumbar dan satu warga sipil.

Dikutip dari detikSumut, tiga perampok itu telah diringkus polisi. Mereka merampok uang Rp 2,5 miliar.

"Polda Sumbar sudah berhasil mengungkap pelaku dugaan 365 KHUP atau pencurian dengan kekerasan. Yang dilakukan satu orang sipil dan dua oknum anggota Polri," kata Kapolda Sumbar Irjen Suharyono saat jumpa pers dengan awak media, Rabu (28/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suharyono menyebut kedua anggotanya yang diamankan itu berinisial Bripda MSA (21) dan Briptu NPP (29). Keduanya berdinas di Dit Samapta Polda Sumbar.

"Pengungkapan ini tidak lebih dari 12 jam sejak peristiwa terjadi. Sementara saat penyelidikan diduga ada dua oknum anggota Dit Samapta Polda Sumbar yang terlibat di dalamnya. Dia berpangkat Bripda dan Briptu," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Suharyono mengatakan saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman terkait perampokan uang senilai Rp 2,5 miliar yang melibatkan dua anggota Polri itu. Suharyono memastikan pihaknya memberikan hukuman tegas kepada para pelaku.

"Karena melibatkan oknum anggota Polda, maka terhadap oknum anggota itu kami akan memberikan tindakan paling tegas dan hukuman paling berat sesuai peraturan yang berlaku," ungkapnya.

Sementara dari keterangan awal, para pelaku nekat melakukan perampokan tersebut karena terlilit utang.

"Motif dari ketiga pelaku melakukan pencurian dengan kekerasan karena terlilit utang. Sementara sebelumnya mereka juga pernah melakukan pengawalan. Untuk keterangan ini masih terus kami dalami," tutupnya.

Baca selengkapnya di sini.




(nor/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads