Warga Bakar Kamp Tambang Emas TKA di Lombok, TNI Turun Tangan

Lombok Barat

Warga Bakar Kamp Tambang Emas TKA di Lombok, TNI Turun Tangan

Ahmad Viqi - detikBali
Selasa, 13 Agu 2024 11:51 WIB
Komandan Korem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Agus Bhakti ditemui di kantornya di Mataram, Selasa (13/8/2024). (Foto: Ahmad Viqi/detikBali).
Komandan Korem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Agus Bhakti ditemui di kantornya di Mataram, Selasa (13/8/2024). (Foto: Ahmad Viqi/detikBali).
Lombok Barat -

TNI turun tangan membantu polisi mengusut kasus pembakaran kamp tambang emas yang dikelola tenaga kerja asing (TKA) di Desa Persiapan Blongas, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, NTB. Kamp tersebut dibakar warga pada Sabtu (10/8/2024).

Komandan Korem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Agus Bhakti mengatakan saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Polda NTB untuk mengusut kasus tersebut.

"Pasti kami selalu berkoordinasi selalu bersinergi mencari akar permasalahannya apa," ungkap Agus ditemui di kantornya, Selasa (13/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koordinasi yang dimaksud Agus adalah untuk mencari akar permasalahan adanya dugaan aksi pembakaran kamp di tambang emas ilegal di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat.

"Dan bagaimana solusi yang kami lakukan bersama-sama dengan Polda, Pemda (Lombok Barat), Forkompinda, dan semuanya," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Saat ini aparat belum mengetahui penyebab pasti atau duduk perkara sampai warga tersulut emosi dan membakar pusat tambang emas rakyat di Desa Persiapan Blongas itu. Tambang itu disebut dikelola oleh warga negara asing.

"Kalau data laporan TNI ini belum ada indikasi kemana-mana. Ada koordinasi dengan kepolisian? Pasti ada," tandas Agus.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda NTB Kombes Rio Indra Lesmana mengatakan setelah pembakaran tersebut, polisi langsung meningkatkan pengawasan dan penjagaan.

"Pengamanan langsung di bawah reskrim Lombok Barat, kami dari Polda NTB hanya membantu," kata Rio, Senin di Mataram (12/8/2024).

Dugaan sementara warga berang karena aktivitas di tambang itu ilegal. Namun motif sebenarnya masih dalam penyelidikan polisi.




(dpw/dpw)

Hide Ads