Polisi Malaysia hingga kini masih menyelidiki kasus penembakan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kebun Sawit Ngu, Niah, Miri, Sarawak. Pihak berwenang sedang memburu pelaku penembakan tersebut.
Konsul Jenderal Republik Indonesia (KBRI) di Kuching, R Sigit Witjaksono, menyatakan hutan belantara di sekitar lokasi kejadian menjadi kendala utama dalam penyelidikan. Meski demikian, Sigit menegaskan KJRI Kuching akan terus berkoordinasi dengan polisi Malaysia terkait penyelidikan kematian PMI bernama Ghafur itu.
Dilansir dari detikNews, Sigit berharap pelaku dapat segera ditemukan dan diadili sesuai hukum yang berlaku di Malaysia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KJRI Kuching mendapat informasi dari Pejabat Polis Daerah (IPD) Miri pada Rabu (31/7/2024) tentang penemuan jenazah seorang pria WNI berinisial GF berusia 40 tahun asal Lombok Timur, NTB, di ladang sawit pribadi di kawasan Sepupok, Batu Niah, Miri, Sarawak.
Polisi Malaysia menduga WNI tersebut merupakan korban pembunuhan. Bagian forensik Rumah Sakit Miri telah melakukan autopsi terhadap jenazah korban yang diketahui bekerja sebagai PMI tanpa dokumen itu. Penyebab kematian adalah luka tembak di bagian dada.
KJRI Kuching mengadakan pertemuan dengan Ketua Polis Daerah Miri, ACP Alexson Naga Anak Chabu, di kantor IPD Miri Untuk menindaklanjuti informasi mengenai kematian WNI tersebut, Senin (5/82024). Dalam pertemuan tersebut, diinformasikan peristiwa penembakan terjadi pada Senin (29/7/2024) sekitar pukul 08.00 waktu setempat.
Meskipun tidak ada saksi mata yang melihat kejadian tersebut, empat saksi yang juga merupakan WNI bekerja di ladang yang sama mendengar suara ledakan. Ketika para saksi mencari sumber suara ledakan, mereka menemukan korban tergeletak dengan luka di sekujur tubuh dan masih bernyawa.
Para saksi segera membawa korban ke pondok terdekat. Korban sempat mengatakan ada pencuri yang masuk ke dalam pondoknya sebelum akhirnya meninggal dunia.
Pihak IPD Miri telah mengambil keterangan dari keempat saksi tersebut dan melakukan pencarian terhadap pelaku penembakan. Namun, medan hutan belantara di sekitar lokasi kejadian turut menghambat proses pencarian.
Polisi Miri juga menambahkan luka di sekujur tubuh korban disebabkan oleh senapan lantak (senapan buatan) dengan peluru tabur, yang mengakibatkan banyaknya luka tersebar di tubuh korban, dengan tiga luka tembak fatal di bagian dada yang berakibat kematian.
Jenazah korban yang kemudian diketahui bernama Ghafur itu masih disimpan di Rumah Sakit Umum Miri. Menurut Konjen Sigit, pihak majikan atau pemilik ladang tempat korban bekerja sedang mengurus proses pengiriman jenazah untuk dimakamkan di kampung halamannya.
Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini!
(nor/nor)