Buntut Lab Narkoba Rahasia di Gianyar, Kanwil Kemenkumham Bali Pelototi WNA

Tim detikBali - detikBali
Rabu, 24 Jul 2024 11:19 WIB
Tenda yang dijadikan sebagai laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) di depan sebuah vila di kawasan Keliki Kawan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali. Pabrik narkoba itu dikendalikan oleh warga negara asing (WNA). (Foto: Putu Krista/detikBali)
Denpasar -

Badan Narkotika Nasional (BNN) RI menggerebek laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) yang melibatkan warga negara asing (WNA) di vila Mama Ji House, Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali. Tiga warga Filipina yang ditangkap, yakni laki-laki berinisial DAS (28) dan dua perempuan berinisial PMS (ibu DAS) dan DOS (adik DAS). Pabrik narkoba itu dimodali oleh warga Yordania berinisial AMI yang kini masih buron.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Pramella Yunidar Pasaribu, bakal memelototi pergerakan WNA yang terindikasi terlibat dalam peredaran gelap narkoba. Menurutnya, Kanwil Kemenkumham Bali telah melakukan langkah-langkah strategis dalam upaya pemberantasan narkotika di Bali.

"Hal ini sejalan dengan komitmen Kanwil Kemenkumham Bali untuk menciptakan Bali yang bersih dari narkoba," jelas Pramella dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Rabu (24/7/2024).

Kanwil Kemenkumham Bali, Pramella berujar, bersinergi dengan berbagai instansi terkait melalui Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora). Termasuk berkoordinasi dengan BNN Provinsi Bali, Polda Bali, pemkab/pemkot di Provinsi Bali.

Pramella menjelaskan Timpora juga melakukan patroli rutin di tempat-tempat yang sering dikunjungi orang asing, seperti bandara, pelabuhan, dan tempat wisata. Ia berharap sinergi dan kerja sama berbagai instansi itu dapat menjadikan Bali sebagai wilayah yang bebas dari narkoba.

Sebelumnya, Deputi Pemberantasan BNN Irjen I Wayan Sugiri mengungkapkan laboratorium narkoba rahasia yang melibatkan WN Filipina dan Yordania itu memproduksi narkoba jenis baru yang pertama kali ditemukan di Indonesia, yakni Dimethyltryptamine (DMT). Para WNA itu memproduksi barang haram itu dalam wujud padat dan cair.

"(DMT) ini merupakan pertama kalinya di Indonesia untuk pembuatannya. DMT memerlukan proses yang panjang hingga mendapatkan hasil akhir dalam bentuk padatan maupun cairan," ungkap Sugiri saat konferensi pers di pabrik narkoba itu, Selasa (22/7/2024).

Pantauan detikBali, lokasi vila yang digerebek oleh petugas BNN itu berada di kawasan terpencil tengah persawahan dan dekat aliran sungai. Para tersangka membangun tenda berukuran 4x6 meter di depan vila tersebut. Tenda itulah yang dijadikan sebagai laboratorium untuk memproduksi narkoba.

"Kami menemukan sebuah tenda terbuat dari terpal yang terletak di depan vila dengan kondisi jalan yang terjal. Di dalam tenda ditemukan bahan-bahan kimia beserta peralatan laboratorium, seperti gelas ukur, beaker glass, magnetic stirrer, dan peralatan lainnya," ungkap Sugiri.

Kepala BNN RI, Komjen Marthinus Hukom, menuturkan tersangka DAS bereksperimen membuat narkoba jenis baru itu sejak Januari 2024. DAS yang diketahui berlatar sarjana teknik kimia itu menggunakan kemampuannya membuat narkoba yang didanai AMI.

Eksperimen DAS berhasil setelah melakukan berbagai uji coba selama enam bulan. "Bahkan tersangka ini mengeklaim hasil dari DMT buatannya itu lebih bagus dari yang dipelajarinya di buku dan panduan halusinasi yang diberikan oleh buronan AMI," kata Marthinus.

Menurut Marthinus, DAS juga telah mengonsumsi DMT sebanyak sembilan kali. Rata-rata pemakaiannya sebanyak 0,08 mililiter (ml) dengan cara dilarutkan bersama liquid vape. Narkoba ini, jelas Martinus, dapat merusak jaringan tubuh jika digunakan dalam waktu lama.

Para tersangka yang terlibat dalam laboratorium narkoba rahasia itu dijerat dengan Pasal 114 (2) subsider Pasal 113 (2) subsider Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Mereka terancam maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup.



Simak Video "Video: Sosok 3 Pelaku Penembakan WN Australia di Bali"

(iws/nor)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork