Kuasa hukum Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Aziziyah, Herman Sorenggana, mengungkap video closed circuit television (CCTV) yang merekam aktivitas Nuzul Izzati sebelum meninggal. Santriwati berusia 14 tahun itu meninggal karena diduga dianiaya dengan balok kayu dan sajadah oleh dua rekannya.
Herman menjelaskan rekaman video CCTV berdurasi lebih dari satu menit tersebut sempat merekam aktivitas Nurul keluar dari Ponpes Al-Aziziyah untuk pergi berobat ke rumah sakit di Lombok Timur. Herman memastikan video tersebut masih tersimpan.
"Sudah melihat langsung rekaman CCTV yang menunjukkan aktivitas almarhumah keluar dari ponpes pada Jumat (14/6/2024) tersebut," ujar Herman di Polresta Mataram, Kamis (5/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rekaman video CCTV tersebut, jelas Herman, Nurul terlihat dijemput perwakilan keluarganya sekitar pukul 16.00 Wita, Jumat (14/6/2024) sore. "Ya, dijemput dibawa ke Lombok Timur. Beberapa hari kemudian pondok dapat kabar almarhumah masuk rumah sakit," ujarnya.
Dalam rekaman CCTV itu juga, jelas dia, Nurul terlihat menenteng tas berjalan menuju mobil jemputan. "Tidak dibopong, tidak dipapah, jalan sendiri, keluar gerbang, dan penjemputnya terlihat menghampiri ambil barang, dan masuk mobil. Itu terekam sampai almarhumah buka pintu mobil," kata Herman.
Herman mengatakan ia belum melihat rekaman CCTV lainnya. Namun, Herman berharap kepolisian yang langsung turun untuk melihat dan menganalisis rekaman CCTV secara keseluruhan.
"Saya belum lihat CCTV lain, baiknya nanti cek langsung bersama penyidik PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) karena kami tidak ahli dalam hal cek mengecek itu," ucap dia.
Herman menegaskan Ponpes Al-Aziziyah siap memberikan seluruh rekaman CCTV ke polisi apabila itu menjadi kebutuhan dalam pengungkapan kasus.
Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama mengatakan hasil visum et repertum (VeR) Nurul telah keluar. Namun, hasil VeR tersebut belum dapat dibuka ke publik.
"Kabarnya ada memar di kepala korban? Itu sudah masuk substansi hasil visum. Belum bisa diungkap," singkat Yogi.
Sebelumnya, Nurul meninggal seusai menjalani perawatan medis secara intensif selama 16 hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Soedjono, Lombok Timur, Sabtu (29/6/2024). Sebelum meninggal, Nurul sempat singgah menjalani perawatan medis di Klinik Candra dan Puskesmas Labuhan Haji, Lombok Timur.
(dpw/dpw)