Penanggung jawab perusahaan Manning Salvage & Lee (MSL), Ispani alias Fiki Firdaus (43), mendatangi kantor polisi. Ia meminta perlindungan akibat kantor perusahaannya diserbu warga yang mengaku menjadi korban investasi bodong dari MSL.
Ispani melalui surat permohonan pengamanan dirinya ke polisi menyebutkan ia sebagai penanggung jawab perusahaan sedang mengalami masalah keuangan. Aplikasi perusahaan juga tengah dilakukan maintenance sehingga para peserta/anggota menuntut dirinya.
"Maka untuk menghindari hal hal yang tidak saya inginkan, saya memohon bantuannya mengamankan diri bersama keluarga di Polsek Suela untuk beberapa waktu," tulis Ispani dalam surat permohonan pengamanan diri yang diterima detikBali, Sabtu (29/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ispani dalam suratnya meminta perlindungan ke Polsek Suela. Namun, Ispani kemudian diserahkan ke Polres Lombok Timur.
Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nikolas Osman mengatakan pengamanan Ispani dilakukan sembari menunggu laporan masyarakat yang mengaku sebagai korban.
"Untuk sementara orang yang mengaku sebagai penanggung jawab wilayah Lombok Timur mengamankan dirinya di polres sambil menunggu laporan dari nasabahnya ke polres," kata Nikolas kepada detikBali.
Nikolas mengatakan saat ini baru Ispani saja yang mengamankan diri. Nikolas belum bisa menjelaskan secara detail seperti apa sistem manajemen perusahaan tersebut.
Sebelumnya, sejumlah warga di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), diduga menjadi korban investasi bodong perusahaan MSL. Video warga mendatangi perusahaan MSL viral di media sosial (medsos).
Video warga menggeruduk perusahaan MSL salah satunya diunggah akun Facebook Yuni Rns Billy Sport pada Rabu malam (26/6/2024). Video itu memperlihatkan sejumlah warga mendatangi kantor MSL. Para korban meminta uangnya dikembalikan.
Video serupa juga diunggah akun Facebook Sano Setiawan pada Kamis (27/6/2024). Terlihat sejumlah anggota MSL tampak kebingungan mencari pimpinannya.
(hsa/hsa)