Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah merelokasi kantor cabang barunya di Jalan Gatot Subroto, Kota Denpasar, Bali, Selasa (25/6/2024). Kantor cabang ini merupakan satu-satunya di Pulau Bali.
Peresmian kantor cabang dilakukan oleh Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad dan didampingi Branch Manager Diana Mauludiah. Hadir juga Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali Gusti Ayu Diah Utari, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Bali Ananda R Mooy, Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Perekonomian Kota Denpasar Gusti Ayu Ngurah Raini, dan perwakilan nasabah pendanaan I Wayan Artana.
"Kami melihat pentingnya penyelarasan dari beberapa kantor cabang kami dengan visi-misi BTPN Syariah menjadi bank syariah terbaik, demi inklusi keuangan dan membuat perbedaan dalam kehidupan jutaan orang Indonesia," ucap Fachmy di sela-sela acara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berharap kehadiran kantor cabang baru di Denpasar bisa menstimulasi banyak pihak terlibat dalam program pemberdayaan masyarakat inklusi. Menurutnya, BTPN Syariah akan tetap konsisten dengan program pembantuan penyaluran dana kepada keluarga inklusi.
"Target kami bagaimana bisa terus mengembangkan keberadaan kami di Bali untuk terus tumbuh melayani masyarakat inklusi. Kami fokus juga mengajak banyak pihak untuk terus menanamkan dana yang dimiliki untuk disalurkan kepada masyarakat inklusi," tegas Fachmy.
Adapun, kontribusi bisnis BTPN Syariah di Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang didominasi oleh umat muslim sama besarnya. Namun, dia tak menyebut angka detail. Tetapi, jumlah nasabah sudah di atas 25.000.
Di Bali, BTPN Syariah mencatat melayani 27 ribu nasabah di 3.100 sentra yang tersebar di 57 kecamatan, dengan total pembiayaan Rp 78 miliar.
Deputi Kepala KPw BI Bali Gusti Ayu Diah Utari berharap BTPN Syariah aktif membantu memberikan kemudahan pembiayaan ke masyarakat secara luas, terutama bagi mereka yang belum tersentuh perbankan (unbankable).
"Bagi kami di BI, pertumbuhan ekonomi di Bali tidak hanya kuat, tapi juga harus berkesinambungan dan inklusif dalam arti pembangunan bisa dinikmati oleh semua seluruh lapisan masyarakat. Bahkan bisa mendorong semua masyarakat, khususnya ultra mikro usaha, agar mendapatkan pembiayaan," harap Diah Utari.
Sementara itu, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Bali Ananda R Mooy menyebut BTPN Syariah berpotensi berkembang besar di Bali. Sebab, pertumbuhan bisnis bank syariah di Bali melampaui pertumbuhan bisnis bank umum/konvensional. Angka itu pun tercermin dalam industri perbankan secara nasional.
"BTPN Syariah bisa menerapkan market conduct yang baik dan berkolaborasi dengan BI maupun OJK untuk me-literasi masyarakat tentang perbankan, produk keuangan. Paling tidak meminimalisir korban investasi bodong, penipuan," tukas Ananda Mooy.
(nor/nor)