Jenazah santriwati Pondok Pesantren Al-Aziziyah, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Nurul Izati (NI), yang meninggal diduga dianiaya sesama santri diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram. Santriwati asal Ende, NTT, itu meninggal dunia, pagi tadi.
"Jenazah almarhumah Nurul Izati akan dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Mataram. Sedang dalam perjalanan ke Mataram," kata Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama, Sabtu (29/6/2024).
Jenazah Nurul Izati diautopsi berdasarkan keputusan keluarga. Autopsi ini dilakukan untuk mengetahui penyebab utama korban meninggal dunia. Saat ini polisi tengah mengumpulkan bahan dan keterangan (pulbaket).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus ini masih pulbaket sementara," ujar Yogi.
Yogi mengatakan sementara hasil visum luar di RSUD Soejono Selong, pihak klinik dan puskesmas telah diterima. Hasil visum itu belum dibuka karena masih dalam bentuk data PDF.
"Kami belum buka hasilnya tapi sudah terima. Besok tanggal 2 Juli 2024 baru kami minta penjelasan pihak rumah sakit," katanya.
Yogi mengatakan aduan dugaan penganiayaan itu akan dinaikkan menjadi laporan polisi. "Ya karena korban meninggal dunia," katanya.
Dari hasil penelurusan sementara, penyidik telah mengantongi empat nama saksi dari pihak ponpes untuk dimintai keterangan. "Sementara kami sudah kantongi 4 nama. Intinya terus berproses," tandas Yogi.
Sebelumnya, Nurul Izati, yang diduga menjadi korban penganiayaan temannya pakai balok dan sajadah meninggal dunia. Korban meninggal dunia di ruangan ICU RSUD Soejono, pagi tadi.
Yan Mangandar, kuasa hukum korban mengatakan Nurul meninggal dunia pukul 10.30 Wita di RSUD Soejono Selong.
"Korban meninggal setelah kritis 16 hari dan dirawat di RSUD Soedjono Selong Lombok Timur," ujar Yan.
(dpw/dpw)