Geger Wanita Diduga Culik Bayi 7 Bulan di Bima

Geger Wanita Diduga Culik Bayi 7 Bulan di Bima

Rafiin - detikBali
Selasa, 21 Mei 2024 14:39 WIB
Tangkapan layar terduga pelaku penculik dan anak yang menjadi korban penculikan, di Kabupaten Bima, NTB, Senin (21/5/2024).
Foto: Tangkapan layar terduga pelaku penculik (foto kiri) dan anak yang menjadi korban penculikan, di Kabupaten Bima, NTB, Senin (21/5/2024). (Facebook Siti Nurhaliza)
Bima -

Seorang bayi di Desa Rabakodo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), diduga diculik. Kabar penculikan anak laki-laki yang masih berusia tujuh bulan itu membuat geger warga di sana. Diduga, pelakunya seorang perempuan.

Informasi penculikan itu dibagikan oleh akun Facebook @Siti Nurhalizah. Selain mem-posting foto anak dan terduga pelaku penculikan, akun itu juga mem-posting video kondisi keluarga dan warga yang syok mendengar adanya penculikan. Postingan itu ramai dibagikan dan dikomentari oleh warganet.

Kepala Desa (Kades) Rabakodo, Kecamatan Woha, Jumardani, membenarkan peristiwa penculikan bayi di wilayahnya. "Iya benar. Kejadiannya, pagi jelang siang hari ini," katanya kepada detikBali, Selasa, (21/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumardani mengungkapkan anak laki-laki yang menjadi korban penculikan itu adalah anak dari pasangan suami istri (pasutri) Jainudin dan Aminah, warga RT 03, Desa Rabakodo Kecamatan Woha.

Jumardani mengungkapkan dugaan penculikan itu bermula saat ibu korban, Aminah, pergi ke Pasar Tente untuk belanja. Di sana, dia ditemani oleh seorang perempuan, diduga pelaku penculikan.

ADVERTISEMENT

"Saat masuk toko dan ingin membeli, ibu korban ini menyuruh si perempuan ini (terduga penculik) untuk memegang anaknya. Tapi beberapa setelah itu, hilang, dan membawa anak ini," jelasnya.

Jumardani menjelaskan antara ibu korban dan terduga pelaku penculikan diketahui sudah saling kenal. Terduga penculik dengan ibu korban saling bertetangga di RT 03.

"Kebetulan mereka tetangga. Si perempuan ini (terduga penculik) kos di dekat rumah ibu korban ini. Kadang sesekali menginap di rumah ibu korban," katanya.

Untuk saat ini, Jumardani melanjutkan, kasus dugaan penculikan anak itu sudah dilaporkan resmi ke polisi. Pada lain sisi, keluarga korban dan warga juga berupaya mencari keberadaan terduga pelaku yang membawa kabur anak itu.

"Sudah, sudah resmi dilaporkan ke polisi. Pihak Keluarga juga sedang mencari juga saat ini," ujar Jumardani.

Menurutnya, kasus dugaan penculikan anak itu membuat heboh sekaligus meresahkan warga di sekitar Kecamatan Woha, terutama wilayah Tente dan Rabakodo. Sebab selama ini, belum pernah ada kejadian penculikan anak. Yang ada hanyalah isu-isu.

"Kasus ini yang pertama kali. Warga yang memiliki anak juga waswas," pungkas Jumardani.




(hsa/gsp)

Hide Ads