Kronologi PSK MiChat Telanjang Tewas dengan Leher Terlilit Kabel di Denpasar

Kronologi PSK MiChat Telanjang Tewas dengan Leher Terlilit Kabel di Denpasar

Ahmad Firizqi Irwan - detikBali
Minggu, 05 Mei 2024 18:13 WIB
Anjas Purnama, ABK pembunuh PSK MiChat di Pemogan, Denpasar Selatan.
Anjas Purnama, ABK pembunuh PSK MiChat di Pemogan, Denpasar Selatan. (Foto: Ahmad Firizqi Irwan/detikBali)
Denpasar -

Seorang perempuan pekerja seks komersial (PSK), F (47), ditemukan tewas mengenaskan dalam kosnya di Pemogan, Denpasar Selatan, Bali. Wanita open BO MiChat itu ditemukan dalam kondisi telanjang dengan leher terlilit kabel catokan rambut.

Mayat cewek MiChat itu pertama kali ditemukan oleh seorang kurir ekspedisi, Sabtu (4/5/2024) siang, sekitar pukul 11.00 Wita. Dia melihat pintu kamar wanita asal Jember, Jawa Timur, itu terbuka.

Kurir itu terkejut melihat korban dalam kondisi telanjang, terkapar dengan leher terlilit kabel. Dia kemudian melaporkan ke penghuni kos lain dan diteruskan ke polisi.

Polsek Denpasar Selatan melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku pada Sabtu malam. Pelaku, seorang ABK bernama Anjas Purnama (23) ditangkap di Pelabunan Benoa.

Kapolresta Denpasar Kombes Wisnu Prabowo mengatakan pelaku sebelumnya mengenal korban dari aplikasi pertemanan MiChat pada akhir April 2024. Saat itu juga mereka bertemu dan melakukan transaksi hubungan badan dengan tarif Rp 300 ribu.

"Pelaku dan korban ini kenal dari MiChat. Mereka sempat berhubungan badan pada bulan April. Terus lanjut chat-chat-an dan bertemu lagi di bulan Mei," kata Wisnu di temui di Polsek Denpasar Selatan, Minggu (5/5/2024).

Pelaku kembali memesan layanan hubungan seks dengan korban melalui MiChat. Korban yang diketahui bekerja sebagai PSK memasang tarif Rp 300 ribu.

Setelah sepakat, pelaku datang ke tempat tinggal korban dengan berjalan kaki. Selanjutnya mereka melakukan hubungan badan dengan tarif Rp 300 ribu.

Korban yang mengaku terlilit utang, lalu menawarkan pelaku untuk berhubungan badan lagi dengan tarif yang sama. Setelah setuju, korban dijanjikan uang Rp 500 ribu dan akan ditransfer saat itu juga oleh pelaku.

Saat beradegan seks, korban terus meminta uang transferan ke pelaku. Tidak senang dengan pertanyaan korban yang terus menanyakan transferan, Anjas menjambak dan memiting leher F sampai kehabisan napas.

Untuk memastikan korban sudah tewas, pelaku mengambil kabel catokan rambut dan melilitnya ke leher korban. Setelah itu, pelaku mengambil kalung emas milik korban di leher, handphone, dan uang.

Anjas lalu pergi meninggalkan lokasi dengan pintu masih sedikit terbuka. Pelaku lalu pergi ke Pelabuhan Benoa, Denpasar untuk bersembunyi.

"Pelaku saat pergi, mengganti baju yang ia kenalan dengan baju milik korban. Barang milik korban rencana dijual dan pelaku bersembunyi di Pelabuhan Benoa," terangnya.

Sabtu malam, sekitar pukul 20.30 Wita, tim gabungan akhirnya menangkap pelaku di sekitar Pelabuhan Benoa. Kakinya ditembak.

"Saat diamankan, pelaku melawan dan hendak kabur. Sampai akhirnya kami berikan tindakan tegas terukur pada kakinya," imbuhnya.




(dpw/dpw)

Hide Ads