.webp)
Polisi menangkap 17 pelajar yang kedapatan pesta miras di kafe remang-remang di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka mabuk-mabukan di Kafe Rumah Singgah di Kecamatan Sandubaya, tadi malam.
Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama mengatakan dari 17 siswa yang diamankan, satu di antaranya perempuan. Semua remaja tersebut diamankan di Unit PPA Satreskrim Polresta Mataram.
Rata-rata, para remaja yang ditangkap itu masih berusia 13-17 tahun. "Satu anak perempuan inisial M (17) juga kita amankan asal Kota Mataram," kata Yogi, Minggu (5/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, lanjut Yogi, satu orang pengunjung kafe yang sempat bersitegang dengan aparat juga turut ditangkap. Pengunjung tersebut diduga mencoba menghalangi petugas saat melakukan razia di TKP.
"Ya, sempat melawan petugas. Pria tersebut adalah sopir truk berinisial D (22) merupakan warga Kabupaten Sumbawa, NTB," ujar Yogi.
Petugas juga mengamankan puluhan botol minuman keras berbagai merek yang diduga diperjualbelikan secara ilegal di TKP.
Polisi juga menjerat pemilik kafe dengan sanksi pidana karena membiarjan anak-anak mabuk-mabukan di sana. Pemilik kafe terancam pidana paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rop 200 juta.
Razia kafe remang-remang ini akan terus dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi adanya pekerja anak di bawah umur di kafe-kafe wilayah hukum Polresta Mataram.
"Anak-anak yang kami amankan ini akan kami berikan edukasi. Selanjutnya nanti para orang tua mereka kami undang untuk sama-sama kami sampaikan agar tidak mengulangi kembali," tegas Yogi.
(dpw/dpw)
