Harta kekayaan Harvey Moeis, suami Sandra Dewi, diusut Kejaksaan Agung (Kejagung) imbas kasus korupsi timah berjemaah. Penyidik Kejagung tidak menutup kemungkinan bakal melakukan penyitaan.
Dilansir dari detikHot, Harvey Moeis menjadi tersangka kasus korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015 sampai 2022.
"Tim penyidik tentu melakukan upaya proses penyitaan terhadap harta benda dari para tersangka," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana melalui aplikasi Zoom, Kamis (28/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam rangka asset tracing. Asset tracing itu apa? Pencarian terhadap harta benda, penyitaan, penggeledahan termasuk upaya upaya penegakan hukum lain," lanjutnya.
Sumedana mengatakan Kejagung sudah menetapkan 16 tersangka dalam kasus korupsi timah, termasuk Harvey Moeis dan crazy rich Helena Lim. Ada juga mantan direksi PT Timah hingga sejumlah pihak swasta.
"Ini apakah (korupsi) berjemaah? Iya, buktinya kami sudah mendapatkan 16 orang (tersangka)," kata Sumedana.
Sumedana tak mau gegabah mengenai kemungkinan adanya public figure lain yang turut terlibat dalam korupsi itu. Meski demikian, Sumedana tak menampik kemungkinan ada penambahan tersangka.
"Saya belum bisa menyatakan seperti itu ya. Tetapi kami akan bekerja dalam waktu dekat mungkin ada (tersangka) lagi, kita lihat," jawab pria yang juga menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bali itu.
Sebelumnya, Harvey Moeis sudah ditahan di Rutan Salemba. Harvey Moeis ditahan selama 20 hari ke depan demi penyelidikan.
Kejagung sebelumnya juga menyebut Harvey menerima uang-uang dari perusahaan swasta yang terlibat pengakomodiran kegiatan pertambangan liar di wilayah IUP PT Timah Tbk. Uang dari perusahaan-perusahaan swasta tersebut diterima Harvey, melalui PT QSE.
Menurut Sumedana, penyidik sedang mengusut aset para tersangka dalam rangka pemulihan aset yang ditimbulkan akibat kasus ini.
"Kami akan melakukan penyitaan terhadap para tersangka ini sebanyak apa yang ditimbulkan kerugian negaranya. Jadi simpel, yang disita itu adalah berapa yang mereka nikmati," ujar Sumedana.
Artikel ini telah tayang di detikHot. Baca selengkapnya di sini.
(hsa/hsa)