Pria Bandung Ditemukan Tewas Telanjang di Kos Elite Denpasar

Pria Bandung Ditemukan Tewas Telanjang di Kos Elite Denpasar

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Rabu, 03 Jan 2024 21:36 WIB
TKP penemuan mayat di sebuah kos-kosan di Jalan Akasia, Denpasar.
Foto: TKP penemuan mayat di sebuah kos-kosan di Jalan Akasia, Denpasar. (Dok. Polresta Denpasar)
Denpasar -

Seorang pria asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar) bernama Bonfry Nuansa Citra Nada Nuze (36) ditemukan tewas di kosnya, Jalan Akasia XV Nomor 15, Kelurahan Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar. Di dalam kamar kos elite tersebut, Bonfry tewas dalam keadaan telanjang.

"Posisi korban saat ditemukan telentang di atas kasur dengan kepala menghadap ke timur, kaki ke barat, tanpa mengenakan busana, mulut mengeluarkan darah," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi kepada detikBali, Rabu (3/1/2024).

Awalnya, seorang temannya bernama Ida Bagus Weda (28) mendatangi kosnya pria berusia 36 tahun itu. Sebelumnya, Weda melihat unggahan Bonfry di akun Instagram-nya pada Senin (1/1/2024) sekitar pukul 03.37 Wita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua hari kemudian, tepatnya pada Rabu (3/1/2024), temannya yang lain bernama Nova menanyakan kepada Weda mengenai Bonfry yang tidak bekerja. Weda kemudian menghubungi Bonfry lewat aplikasi percakapan, tapi tidak dibalas.

Weda kemudian langsung ke tempat kos Bonfry dan tiba sekitar pukul 13.10 Wita. Namun, Weda tidak bisa masuk ke dalam karena pintu kamar kos Bonfry terkunci dari dalam.

ADVERTISEMENT

Pria yang beralamat di Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, itu kemudian meminta kunci cadangan kepada pengelola kos bernama Agnes Mujianti. Namun Agnes tidak memiliki kunci cadangan.

Weda dan pengelola kos kemudian sepakat untuk menjebol jendela kamar kos Bonfry. Mereka minta bantuan seorang tukang bernama Dominggus Dora.

Setelah dibuka, mereka menemukan Bonfry dalam keadaan telentang di atas kasur. Dominggus kemudian menutupi kemaluan jenazah menggunakan bantal.

Pengelola kos kemudian menghubungi aparat desa setempat. Aparat beberapa menit kemudian datang ke tempat kejadian perkara (TKP) dan langsung menghubungi polisi.

Unit Identifikasi Polresta Denpasar tiba di lokasi sekitar pukul 15.30 untuk melakukan olah TKP. Tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban setelah dilakukan pemeriksaan.

"Dari mulut korban mengeluarkan darah yg diperkirakan disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di kepala. Diperkirakan korban meninggal lebih dari 24 jam," jelas Sukadi.




(hsa/hsa)

Hide Ads