Warga dua desa di Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) saling serang. Akibat bentrokan itu, tiga rumah terbakar, dua orang terluka dan satu warga dilaporkan tewas.
Warga yang saling serang itu adalah warga Desa Renda dan Desa Cenggu. Suasana mencekam di sana sudah terjadi sejak awal Desember 2023.
"Sudah hampir sebulan bersitegang. Ada tiga orang korban dan tiga rumah terbakar," ungkap Camat Belo, Ruyani kepada detikBali, Rabu (27/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan, dampak bentrokan warga dua desa yang bersebelahan itu, menyebabkan satu warga tewas tertembak senjata api rakitan. Konflik warga itu terjadi pada Sabtu malam, 23 Desember lalu. Dua lainnya terluka terkena tembakan dan panah.
"Ada dua korban dari Desa Renda, satu meninggal dan satu terluka. Semuanya laki-laki. Sedangkan dari Desa Cenggu, satu orang perempuan. Dia terluka terkena tembakan senpi Selasa (26/12/2023), kemarin," beber Ruyani.
Ruyani mengungkapkan konflik warga dua desa itu bermula saat salah seorang warga Desa Renda terkena busur panah misterius di Desa Cenggu, 4 Desember lalu. Saat itu, korban tengah melewati jalan desa itu.
"Dugaan awal pemicunya, panah misterius oleh OTK," katanya.
Tak terima akan hal itu, keesokan harinya warga Desa Renda memblokade jalan menuntut pelaku pemanah ditangkap. Tawuran antarwarga tak terelakkan pada malam hari, menyebabkan dua rumah warga Desa Cenggu terbakar.
"Bentrokan pertama, ada dua rumah Cenggu terbakar. Kemudian Selasa kemarin ada satu unit rumah di perbatasan kedua desa juga terbakar," kata dia.
Saat ini, kata dia, aparat bersenjata lengkap masih bersiaga di perbatasan kedua desa. Kondisi di sana diklaim mulai kondusif.
"Sampai sekarang masih aman terkendali. Aparat bersenjata lengkap juga dikerahkan di lokasi untuk berjaga-jaga," katanya.
Pihaknya meminta warga yang berkonflik untuk menahan diri. Masalah ini pun akan ditangani secara hukum. Beberapa orang yang diduga sebagai provokator ditangkap.
Dari video yang diterima detikBali, suasana di sana cukup mencekam. Beberapa kali terdengar suara tembakan. Video yang beredar luas di media sosial ini juga terlihat personel Brimob mengenakan rompi, helm anti peluru, dan bersenjata lengkap.
(dpw/hsa)