Ternyata Aldi Nababan Berulang Kali Ingin Bunuh Diri Sejak Mei 2023

Ternyata Aldi Nababan Berulang Kali Ingin Bunuh Diri Sejak Mei 2023

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Rabu, 13 Des 2023 19:42 WIB
Konferensi pers kasus kematian Aldi Sahilatua Nababan di Polresta Denpasar. (I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)
Konferensi pers kasus kematian Aldi Sahilatua Nababan di Polresta Denpasar. Foto: I Wayan Sui Suadnyana/detikBali
Denpasar -

Mahasiswa asal Medan, Aldi Sahilatua Nababan, ditemukan tewas mengenaskan dalam kamar kosnya di Kuta Selatan, Bali. Ternyata, mahasiswa Elizabeth International itu diketahui berulang kali mengatakan ingin bunuh diri.

Hal itu terungkap dari isi percakapan pesan singkat antara Aldi dengan kekasihnya. Bukti chat (pesan singkat) itu masih ada di ponsel Aldi.

Ada sejumlah chat antara Aldi dengan pacarnya yang mengatakan keinginannya untuk bunuh diri. Salah satu percakapan yang mengungkapkan keinginan untuk bunuh diri terjadi pada Mei 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada percakapan di bulan Mei ya jadi yang terdata di kami," kata psikiater forensik Lely Setyawati Kurniawan saat konferensi pers di Mapolresta Denpasar, Rabu (13/12/2023).

Salah satu chat Aldi kepada pacarnya di bulan Mei 2023 sebagai berikut. 'Di satu sisi aku nggak kuat hidup ini, tapi aku punya rasa tanggung jawab yang kuat aku harus bisa bantu keluargaku bangkit aku harus bisa bantu adik-adikku jalan hidup yang lebih baik biar nggak kayak aku'.

ADVERTISEMENT

Menurut Lely, ungkapan kalimat tersebut bahwa sebetulnya Aldi mempunyai semangat punya daya juang. Dia berkeinginan untuk mengubah hidupnya untuk keluarganya.

Namun menurutnya Lely, Aldi tidak mampu melawan pikiran-pikiran yang mengganggu dia. Semangatnya pikirannya itu berkali-kali mengingatkan dia dan membuat dia merasa gagal atau tidak kuat lagi menghadapi hidup sehingga dia mengatakan benar-benar hidupnya tidak berarti.

Lely kemudian mengungkap ada chat lain di tanggal 2 Mei 2023 yang cukup panjang. Pada chat itu Aldi mengatakan kepada pacarnya bahwa 'di pikiranku itu ada suatu saat aku bakal ngelakuin itu pasti'.

"Jadi kata-kata itu sebetulnya kelanjutan dari kalimat di atasnya," jelas Lely.

Kemudian ada kalimat lain yang menggambarkan Aldi ingin sekali bunuh diri. Orang lain mungkin melihatnya hidup senang, kuat dan pandai menikmati hidup. Tetapi batinnya ingin mati.

"Jadi kata-kata itu diulang-ulang terus sehingga kita bisa melihat bahwa ingin bunuh dirinya si Aldi ini memang sudah cukup lama, beberapa bulan sebelum dia ditemukan meninggal tadi," ungkap Lely.

Sementara, dokter Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan menyimpulkan kematian mahasiswa bernama Aldi Sahilatua Nababan akibat tergantung. Dia diduga bunuh diri.

"Jadi dari semua yang kami lakukan pemeriksaan, kami berkesimpulan bahwasanya korban meninggal akibat mati gantung," kata dokter Instalasi Forensik RS Bhayangkara Medan, Ismurrizal.

Saat pemeriksaan, Ismurrizal menjumpainya jenazah Aldi memang sudah mengalami proses pembusukan. Jenazah Aldi juga sudah dilakukan pengawetan menggunakan formalin.

"Dari hasil pemeriksaan saya dari ujung rambut sampai ujung kaki, kami hanya menjumpai jejas tali yang melingkar pada daerah leher dengan dijumpai daerah yang kosong pada bawah telinga kiri ya seperti huruf V. Artinya di situ adalah jejas ikatan dari tali tersebut," ungkapnya.

Ismurrizal menegaskan bahwa pihaknya tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan selain jejas tali yang melingkar pada leher. Ia hanya menjumpai adanya pembesaran pada kantung buah zakar jenazah.

Pihaknya kemudian menyayat buah zakar pada jenazah mahasiswa Elizabeth International tersebut. Dokter masih menemukan kondisi kantung buah zakar yang lengkap dan tidak adanya tanda-tanda kekerasan. Pembesaran kantung zakar dari jenazah Aldi disebabkan karena berisi gas-gas pembusukan.

Untuk diketahui, Aldi ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar kosnya, Jalan Bypass Ngurah Rai, Gang Kunci Kamar Nomor 10, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Aldi ditemukan tewas pada Sabtu (18/11/2023) sekitar pukul 08.30 Wita.

DISCLAIMER: Informasi di atas tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.




(dpw/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads