Motif Menyayat Hati Guru SD Bunuh Diri Bersama Istri dan Anak

Regional

Motif Menyayat Hati Guru SD Bunuh Diri Bersama Istri dan Anak

Muhammad Aminudin - detikBali
Rabu, 13 Des 2023 14:47 WIB
Bunuh diri guru sd sekeluarga di Malang
Satu keluarga di Malang, Jawa Timur, bunuh diri. (Foto: Muhammad Aminudin)
Bali -

Seorang guru SD di Malang, Jawa Timur (Jatim), ditemukan tewas bunuh diri bersama istri dan anaknya. Polisi menyebut motif bunuh diri satu keluarga itu karena utang.

Adapun sekeluarga yang bunuh diri itu terdiri dari bapak, ibu, dan anak. Mereka adalah WE (38), sang ibu SU (35), dan seorang anak perempuan berusia 13 tahun RY yang masih duduk di bangku SMP.

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi, polisi mengambil kesimpulan sementara bahwa satu keluarga itu bunuh diri karena beban utang. Beberapa saksi menyebut pernah didatangi WE untuk meminjam uang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari pemeriksaan saksi-saksi, kami menduga kalau Pak WE (Wahaf) memiliki banyak tanggungan utang dan itu menjadi motif yaitu faktor ekonomi," terang Gandha, Rabu (13/12/2023), dikutip dari detikJatim.

Meski demikian, polisi belum mengetahui secara detail berapa utang yang dimiliki korban. Namun, bisa dipastikan faktor yang mendorong satu keluarga bunuh diri karena beban utang yang dimiliki.

"Kalau berdasarkan pengakuan beberapa saksi yang pernah dimintai tolong mengutangi, utang konvensional masih mendominasi. Kalau pinjol belum kami dapati karena handphone Pak WE belum ditemukan hingga saat ini," terang Gandha.

Gandha mengaku sejumlah saksi telah dimintai keterangan untuk mengungkap tabir kematian satu keluarga tersebut. Saksi-saksi tersebut, salah satunya adalah AKE, putri Wahaf yang selamat.

"Saksi sudah kami mintai keterangan sebanyak 7 orang. Di antaranya dari anak yang masih hidup, kemudian rekan kerja Pak WE, tetangga sebelah rumah, dan Ketua RW yang merupakan tetangga korban," pungkasnya.

Seperti diberitakan, satu keluarga ditemukan tewas diduga bunuh diri di rumahnya Gang Sunan Bonang, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Selasa (12/12). Ketiga korban merupakan ayah, ibu, dan satu anak perempuan.

Awal mula tragedi itu diketahui saat AKE, salah satu putri di kelurga itu baru bangun tidur. AKE yang melihat rumah dalam kondisi sepi lantas menuju ke sebuah kamar. Di sana dia mendapati pintu rumah kamar itu terkunci rapat.

Saat berusaha mengetuk pintu, AKE mendengar rintihan sang ayah. Setelah itu AKE diminta oleh ayahnya untuk meminta tolong warga. Warga yang datang, lantas mendobrak pintu itu dan mendapati WE sekeluarga bunuh diri.

WE sebetulnya masih bernyawa dengan kondisi tangan kiri yang disayat dan buru-buru dibawa ke rumah sakit dengan ambulans. Namun luka parah yang terlalu dalam akibat sayatan menyebabkan nyawa WE tak tertolong.

DISCLAIMER: Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Artikel ini telah tayang di detikJatim. Baca selengkapnya di sini!




(dpw/gsp)

Hide Ads