Geger Kerangka Manusia Dicor di Blitar, Pelaku Suami Korban

Regional

Geger Kerangka Manusia Dicor di Blitar, Pelaku Suami Korban

Tim detikJatim - detikBali
Jumat, 24 Nov 2023 17:29 WIB
Kerangka manusia ditemukan terkubur dalam rumah warga di Desa Bacem, Ponggok, Kabupaten Blitar saat renovasi.
Kerangka manusia ditemukan terkubur dalam rumah warga di Desa Bacem, Ponggok, Kabupaten Blitar saat renovasi. Foto: Fima Purwanti/detikJatim
Denpasar -

Penemuan kerangka manusia yang dicor di dalam kamar yang terkunci membuat heboh warga Desa Bacem, Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Kerangka tersebut diketahui bernama Fitriani (21), perempuan asal Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Dilansir dari detikJatim, penemuan ini terjadi seusai rumah tersebut dilakukan renovasi oleh pemilik barunya. Diketahui, rumah ini baru dibeli oleh Domiraton pada adiknya, Suprio Handono, suami Fitriani, dua bulan lalu.

Berikut fakta-faktanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Awal Mula Penemuan Kerangka Manusia

Kerangka manusia itu ditemukan oleh pekerja yang merenovasi rumah Domiratun. Saat itu, mereka hendak membongkar gundukan yang ada di salah satu kamar yang terkunci.

"Awalnya dibongkar sama pekerja yang disuruh oleh pembeli rumah. Kemudian ditemukan itu (kerangka) di dalam kamar, kejadiannya siang tapi petugas ke sini sekitar pukul 17.00 WIB," kata Ketua RT Desa Bacem, Ponggok Blitar, Sunaryo saat ditemui detikJatim di lokasi, Selasa (21/11/2023).

ADVERTISEMENT

2. Rumah Baru Dua Bulan Dibeli

Sunaryo mengatakan rumah tersebut awalnya milik Handono. Kemudian rumah itu dibeli oleh kakak Handono sendiri, Domiratun sejak 2 bulan lalu dan hendak direnovasi. Seminggu sebelumnya, Domiratun sempat mencurigai sebuah gundukan yang ada di dalam kamar. Namun, baru dibongkar hari ini hingga ditemukan kerangka mayat tersebut.

"Kurang tahu pasnya jam berapa, karena saya kerja. Tapi tadi sore baru didatangi Polsek dan perangkat desa. Kemudian ditemukan kerangka itu untuk dicek," terangnya.

3. Polisi Duga Kematian Korban Tak Wajar

Polisi menyebut kematian jenazah yang telah menjadi kerangka itu diduga tak wajar.

"Yang jelas ini tidak wajar karena ditemukan di dalam lubang (galian) yang dicor. Makanya dilakukan dilakukan penyelidikan," kata Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo PS.

4. Posisi Jasad Meringkuk

Danang menyebutkan kedalaman lubang galian itu sekitar 1,5 meter. Sementara posisi jenazah atau kerangka tersebut dalam keadaan meringkuk. Selanjutnya, polisi bersama tim forensik melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Berdasarkan hasil penyelidikan sementara dari tim forensik, kerangka ini diidentifikasi seorang perempuan. Posisinya meringkuk di dalam galian," terangnya.

5. Perhiasan dan Kain Korban Ditemukan

Polisi menyebut, ada sejumlah temuan dalam jasad Fitriani. Yakni adanya kain dan perhiasan di tubuhnya.

"Kami temukan perhiasan korban, ada beberapa kain dalam satu lubang," terangnya.

6. Penyebab Kematian Korban Tengah Didalami

Menurut Danang, pihaknya juga tengah meminta keterangan sejumlah saksi. Termasuk pemilik rumah, warga sekitar dan ketua RT setempat. Keterangan tersebut akan dikembangkan hingga mengerucut kepada kepastian kematian Fitriani.

"Kemudian diambil kerangka, beberapa sampel untuk pemeriksaan lebih lanjut. Termasuk bekas bercak darah (akibat luka) dan lainnya. Berbagai kemungkinan masih bisa terjadi, yang jelas tim masih bekerja," terangnya.

Danang menambahkan belum dapat memastikan penyebab peristiwa itu terjadi. Sebab pihaknya masih melakukan pengembangan dan penyelidikan.

"Masih dalam pengembangan lebih lanjut untuk mempersempit (penyebab) peristiwa apa. Kami mengedepankan scientific crime investigation," sambungnya.

7. Ciri-ciri Kerangka Manusia

Sementara itu, Tim Forensik RS Bhayangkara Kediri dr Tutik Purnawati mengatakan kerangka manusia yang ditemukan diduga terkubur sejak setahun hingga 1,5 tahun. Itu diketahui dari tulang belulang dan bagian jaringan yang masih ditemukan.

"Gambaran dari tulang belulang dan bagian jaringan yang masih kami temukan diperkirakan sekitar 1 tahun sampai 1,5 tahun. Untuk kerangkanya perempuan, perkiraan usia di bawah 25 tahun," jelas dr Tutik.

8. Suami Jadi Tersangka Pembunuhan

pembunuhan di blitar, suami kubur istri jadi kerangkapembunuhan di blitar, suami kubur istri jadi kerangka Foto: Fima Purwanti

Polisi telah menetapkan suami Fitriani yakni Handono sebagai tersangka. Handono alias Nuhan menjadi tersangka setelah polisi mengantongi dua alat bukti dalam proses penyelidikan atas penemuan kerangka manusia yang dicor.

"Telah terpenuhi dua alat bukti, ditetapkan kepada SH (pemilik rumah sebelumnya) sebagai tersangka pembunuhan saudari Fitriani (istrinya SH)," kata Plt Kasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar, Jumat (24/11/2023).

Samsul mengatakan Satreskrim Polres Blitar Kota telah melakukan gelar perkara terkait peristiwa penemuan kerangka manusia di Desa Bacem tersebut. Dalam serangkaian penyelidikan maupun penyidikan, polisi telah mengantongi dua alat bukti yang mengarah pada salah satu saksi.

"Selanjutnya terhadap tersangka, yaitu SH dilakukan penahanan. Kemudian masih dilakukan koordinasi dengan Jaksa Penuntut Umum, untuk hak-haknya," terangnya.

9. Menikah di Sulawesi, Sehari-hari Buka Warung Kopi

Handono dan Fitriani diketahui menikah di Sulawesi Tenggara. Subagyo, kakak ipar Handono mengatakan saat itu Handono pergi merantau ke Sulawesi Tenggara.

Di sana, Handono menikah dengan Fitriani. Setelah itu, Handono pulang ke Blitar sekitar tahun 2016.

"Sudah lama (menikah), kemudian pulang ke Blitar sudah bawa istri dan anak kecil belum bisa jalan. Nikahnya di Sulawesi," ujar Subagyo kepada detikJatim, Jumat (24/11/2023).

Setelah kembali ke Blitar, Handono dan Fitriani menempati rumah warisan orang tua Handono di Desa Bacem. Mereka hidup dengan dua anaknya. Untuk menghidupi kehidupan mereka, Handono membuka warung kopi di Desa Sidorejo yang masih masuk Kecamatan Ponggok.

Kehidupan Handono dan Fitriani terlihat baik-baik saja. Mereka tergolong keluarga yang biasa.

10. Korban Disebut Selingkuh

Fitriani disebut selingkuh saat menikah dengan Handono. Hal tersebut dibenarkan Subagyo yang sempat menjadi saksi saat Fitriani diserahkan Handono kepada seorang pria yang disebut teman dekat Fitriani.

Kala itu, Handono mengajak Subagyo mengantarkan Fitriani untuk diserahkan kepada seorang pria. Subagyo sendiri tidak kenal dengan pria tersebut.

"Itu sudah lama sekali, mungkin sekitar 2021. Saya ikut menjadi saksi saat dia (Handono) memasrahkan istrinya kepada pria lain. Statusnya waktu itu sudah pisah (ranjang)," jelas Subagyo kepada detikJatim, Jumat (24/11/2023).

Menurut Subagyo, Fitriani memang lebih memilih teman dekatnya daripada adik iparnya. Setelah itu, Fitriani jarang terlihat datang ke rumah yang berada di Desa Bacem, rumah yang biasa ditinggali. Namun, Fitriani pernah terlihat sekali datang untuk mengambil pakaian. Setelah itu tidak pernah terlihat sama sekali.




(nor/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads