.webp)
Didik Haryono (28), pekerja proyek vila di Desa Kaba-kaba, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali, yang menjadi korban pengeroyokan pada Jumat malam (8/9/2023), mengalami luka berat akibat sajam. Luka bacokan tersebar di beberapa bagian tubuhnya.
"Iya luka berat. Kemungkinan akibat sajam. Jumlah lukanya belum bisa dipastikan," jelas Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Tabanan AKP Arung Wiratama, Sabtu (9/9/2023).
Ia juga menerangkan, pangkal persoalan yang menjadi pemicu terjadinya pengeroyokan tersebut masih belum diketahui. "(Kronologinya) belum diketahui. Sebab akibatnya belum dipastikan," imbuhnya.
Apalagi, sambungnya, kondisi korban setelah dievakuasi ke RSUD Tabanan masih dalam keadaan tidak sadar dan tidak memungkinkan untuk diminta keterangan.
"Tadi malam belum sadarkan diri. Belum memungkinkan bagi kami untuk minta keterangannya. Kami lihat perkembangannya dulu hari ini," ujarnya.
Sejauh ini, lanjut Arung Wiratama, Polisi baru sebatas mengantongi keterangan saksi-saksi yang sempat menyaksikan keributan berdarah tersebut.
"Makanya dari situ juga diketahui jumlah pelakunya lebih dari satu orang. Berapa pastinya belum diketahui karena TKP (tempat kejadian perkara) dalam kondisi gelap," katanya.
Ia menambahkan, pagi ini Satreskrim Polres Tabanan dan Unit Reskrim Polsek Kediri berkoordinasi lagi untuk mengejar pelaku yang diperkirakan lebih dari satu orang berbekal keterangan sementara yang diperoleh dari para saksi.
"Mulai pagi ini kami dorong pengejaran pelaku. Dari keterangan saksi-saksi ada disebutkan sebagian ciri-ciri pelaku," tukasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun aksi pengeroyokan ini terjadi pada Jumat malam (8/9/2023). Buruh proyek yang menjadi korban penganiayaan itu bernama Didik Haryono (28) dari Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur.
Ia dianiaya sejumlah orang menggunakan sajam sekitar pukul 21.00 Wita di lokasi pembangunan salah satu vila di Banjar Tegal Kepuh oleh sejumlah orang yang tak dikenal dengan senjata tajam.
(dpw/dpw)
