Sebanyak delapan sekolah dasar negeri (SDN) di Kabupaten Jembrana, Bali, kemalingan di sepanjang tahun ini. Aksi pencurian tersebut sudah dilaporkan ke polisi.
Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana mengatakan barang yang kerap digondol maling dari SDN-SDN tersebut adalah proyektor dan laptop, yang sangat penting dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
"Telah terjadi delapan laporan kehilangan barang berharga di SDN. Sayangnya, kejadian ini baru diketahui oleh pihak sekolah setelah beberapa hari berlalu, karena saat ini sedang dalam masa libur sekolah. Situasi ini dimanfaatkan oleh para pelaku pencurian," ujar Dewa Juliana, Jumat (30/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang, ia pun mengimbau seluruh sekolah untuk mengamankan barang-barang berharga selama masa libur sekolah. Misalnya, dengan membawa pulang barang berharga yang mungkin menjadi target pencurian.
"Karena di sekolah masih belum ada penjaga, dan kejadian pencurian ini kebanyakan terjadi di wilayah pedesaan yang jauh dari keramaian," ungkap Dewa Juliana.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Androyuan Elim menjelaskan delapan SDN yang menjadi sasaran pencurian tersebar di tiga kecamatan di Jembrana.
Di Kecamatan Mendoyo, terdapat tiga sekolah yang menjadi target, yaitu SDN 5 Penyaringan, SDN 5 Yehembang, dan SDN 1 Yehembang Kauh.
Sedangkan di Kecamatan Negara, terdapat dua sekolah yang dibobol, yaitu SDN 4 Lelateng dan SDN 3 Kaliakah. Di Kecamatan Melaya, terdapat tiga sekolah yang mengalami kejadian serupa, yaitu SDN 1 Tukadaya, SDN 4 Manistutu, dan SDN 5 Tukadaya.
Ia mengimbau masyarakat untuk saling mengawasi dan memberikan bantuan kepada pihak kepolisian dalam mengungkap kasus pencurian. Ia menduga kejadian pencurian dilakukan pada siang hari.
"Jika ada informasi sekecil apapun, segera laporkan ke kantor polisi terdekat. Informasi sekecil apapun sangat membantu kami dalam proses penyelidikan," tandas Elim.
(BIR/BIR)