Tersulut Emosi Dokter Gigi lalu Menganiaya Staf Karen's Diner Bali

Round Up

Tersulut Emosi Dokter Gigi lalu Menganiaya Staf Karen's Diner Bali

Tim detikBali - detikBali
Jumat, 19 Mei 2023 08:49 WIB
Dokter gigi TK (kanan) berjabatan dengan staf Karens Diner, Tiara G Alicia. TK diduga menganiaya sejumlah staf Karens Diner.
Foto: Istimewa Dokter gigi TK (kanan) berjabatan dengan staf Karen's Diner, Tiara G Alicia. TK diduga menganiaya sejumlah staf Karen's Diner.
Badung -

Selepas menganiaya sejumlah staf Karen's Diner Bali pada Minggu (14/5/2023), dokter gigi berinisial TK memohon maaf. Permintaan maaf tersebut disampaikan oleh TK melalui akun Instagram @kul.komang. Dalam unggahan video tersebut juga terlihat salah satu staf Karen's Diner yang menjadi korban penganiayaan, Tiara G. Alicia.

TK mengakui kekeliruannya ribut hingga menganiaya sejumlah staf Karen's Diner. "Tadi saya melakukan kekerasan dengan beberapa teman-teman di sini (Karen's Diner Bali)," ungkap TK dalam video tersebut.

TK menerangkan mulanya dia menepuk salah satu pelayan pria. Keributan semakin besar setelah Tiara datang untuk membela temannya tersebut. Walhasil, TK meradang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian saya tidak terima (Tiara datang). Akhirnya saya juga melakukan kekerasan dengan adik Tiara, yaitu dengan mendorong dia dan juga menutup mulut," bebernya.

TK menjelaskan staf Karen's Diner yang lain kemudian berupaya melerai perkelahian tersebut. Namun, dokter gigi itu justru menarik rambut Tiara.

TK mengatakan keributan itu dipicu karena emosi. Dia berharap peristiwa tersebut tidak berulang. "Ini menjadi pelajaran untuk saya untuk bisa menahan emosi, mengontrol emosi," tuturnya.

detikBali telah berupaya mengonfirmasi TK perihal video permohonan maaf tersebut melalui akun Instagramnya @kul.komang. Namun, pertanyaan detikBali tak kunjung dijawab hingga berita ini terbit.

Dugaan Penganiayaan Dilaporkan ke Polsek Kuta Utara

Dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh dokter gigi TK pada sejumlah staf Karen's Diner Bali dilaporkan ke Kepolisian Sektor (Polsek) Kuta Utara. Pelapornya adalah salah satu staf restoran tersebut Tiara G. Alicia.

Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara Iptu Mohammad Amir menuturkan laporan dugaan penganiayaan di restoran itu sudah diterima beberapa jam setelah peristiwa itu terjadi. Pemeriksaan saksi dan pemanggilan terlapor, TK, akan dilakukan Jumat besok (19/5/2023).

"Kami akan undang saksi yang lain. Yakni (panggilan) pada Jumat pagi besok dan terlapor sorenya," kata Amir, Rabu (17/5/2023).

Amir menuturkan kepastian penanganan kasus dugaan penganiayaan tersebut bergantung dari hasil visum korban, staf Karen's Diner Bali. Hasil visum akan keluar Senin pekan depan. "Kami sudah koordinasi dengan rumah sakit," ujar Amir.

Pemicu keributan berujung penganiayaan itu diduga lantaran TK tersinggung staf Karen's Diner Bali tidak memanggilnya dokter.

Manajemen Karen's Diner Dukung Pelaporan ke Polisi

Perwakilan manajemen Karen's Diner Bali, Pricillia Kathrine mendukung upaya hukum yang dilakukan oleh stafnya.

"Kami mendukung secara penuh korban untuk menindaklanjuti ini (dugaan penganiayaan) secara hukum. Jadi kami support apapun yang dibutuhkan," katanya, Rabu (17/5/2023)

Pricillia mengingatkan calon pengunjung agar tidak tersinggung dengan pelayanan di Karen's Diner Bali. Sebab, restoran itu mengusung layanan 'judes' pada pelanggannya.

Pricillia menyarankan calon pengunjung tidak perlu datang ke Karen's Diner Bali jika tidak setuju dengan konsep layanan 'judes'.

"Kami hanya mengingatkan kembali kepada costumer yang datang atau yang berniat datang, rule Karen's Diner seperti apa. Jadi supaya tidak terjadi hal seperti ini (keributan berujung penganiayaan)," tegasnya, Rabu (17/5/2023).

Pricillia menjelaskan pengunjung yang makan di Karen's Diner Bali akan menerima layanan 'judes' dari para pelayan. Para staf itu akan berteriak pada pengunjung dan melayani dengan tidak sopan.

"Pasti akan banyak teriak-teriakan yang akan diterima, ketidaksopanan yang akan diterima, lebih baik (calon pengunjung) tidak datang juga tidak apa-apa," ujar Pricillia.




(gsp/efr)

Hide Ads