Polres Buleleng masih mendalami kasus penyebaran video bugil siswi SMP di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Hingga kini, terduga pelaku penyebar video itu belum dipanggil untuk dimintai keterangan.
Keluarga korban pun meminta agar polisi segera memanggil terduga pelaku. Hal itu disampaikan paman korban, saat ditemui seusai pemeriksaan bersama korban dan orang tuanya di Unit Perlindungan, Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Buleleng, Kamis (18/5/2023).
"Saya berharap kasus ini biar tidak berlarut-larut. Cepat penanganannya. Para pelaku cepat dihadirkan. Bukan saja saya yang dihadirkan selaku korban, tapi juga pelaku," kata paman korban berinisial S.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
S menyebut keponakannya sudah diperiksa sebanyak dua kali. Ia pun mengaku belum mendapat kepastian dari penyidik terkait pemeriksaan terhadap terduga pelaku berinisial KW.
"Katanya prosesnya masih panjang. Saya sudah dua kali, tapi pelaku belum. Panjangnya sampai di mana?" ujarnya
S menuturkan keponakannya masih berusia 14 tahun. Menurutnya, keponakannya itu mengenal pelaku baru 10 hari.
Ia menegaskan korban terpaksa membuat video telanjang itu lantaran mendapat ancaman dari pelaku. Pelaku mengancam mencelakai orang tua korban, apabila korban tidak menuruti keinginannya.
Setelah mendapatkan video itu, pelaku kemudian diduga menyebarkannya. Video tersebut juga menyebar ke teman-teman sekolah korban. "Kalau nggak ada ancaman, nggak mungkin bakal buat video," imbuhnya.
Hal senada disampaikan ayah korban. Ia menyebut pelaku mengirimkan video itu ke lima orang temannya hingga viral.
"Kalau kamu nggak mau ngirim video, nanti kalau bapakmu pergi ke desa aku tak bunuh bapak kamu," ujar ayah korban menirukan ucapan terduga pelaku.
Tersebarnya video tersebut membuat korban mengalami trauma. Bahkan, korban sempat ingin menyakiti diri sendiri dengan cara mengiris tangannya menggunakan cutter lantaran depresi. Tak hanya itu, korban sempat tidak mau makan dan malu datang ke sekolah.
"Saya akan tuntut terus agar tidak terjadi kasus serupa. Saya nggak mau sampai di sini damai, biar ada hukumnya," tandasnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Picha Armedi mengatakan penanganan kasus tersebut masih berproses. Hanya saja, Picha enggan menjelaskan jadwal pemeriksaan terduga pelaku.
"Nanti ya, kami masih periksa dulu saksi. (Barang bukti?) Belum ada," ujarnya singkat.
Sebelumnya, Polsek Banjar mendapat laporan terkait dugaan penyebaran video asusila yang diperankan oleh siswi SMP di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Kasus tersebut dilaporkan oleh orang tua korban, Senin (15/5/2023) sore.
(iws/efr)