Penganiayaan berujung pembunuhan terjadi di Jalan Tukad Bilok, Gang Banteng Nomor 3, Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Denpasar, Bali. Dua warga negara asing (WNA) India bernama Gurmej Singh alias GS (21) dan Ajaypal Singh alias AS (21) ditangkap polisi.
Duo India itu menganiaya hingga tewas pria asal Jakarta bernama Fitran Robby Firdaus (39). Korban kedua yakni WN India bernama Rajesh Sheen (40) yang mengalami luka berat.
Mereka bertemu pada Rabu (10/5/2023) di wilayah Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Setelah berkenalan, Gurmej dan Ajaypal kemudian diajak Fitran dan Rajesh tinggal bareng di rumah kontrakan di Jalan Tukad Bilok, Gang Banteng Nomor 3.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dipicu Makian
Polresta Denpasar mengungkap penganiayaan itu dipicu karena makian. "Untuk motif pelaku (melakukan pembunuhan) karena ada kesalahpahaman antara korban dan pelaku, di mana sering menyampaikan kata-kata menghina atau memaki," kata Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas saat konferensi pers di kantornya, Selasa (16/5/2023).
Perselisihan antara Gurmej dan Ajaypal dengan Fitran dan Rajesh mulai terjadi saat mereka bermain kartu di rumah kontrakan pada Jumat (12/5/2023). Meski demikian, Bambang menegaskan hingga saat ini belum ada indikasi perjudian.
Dari permainan kartu itu akhirnya perselisihan memuncak pada keesokan harinya pada Sabtu (13/5/2023). Pada saat itulah, AS dan GS menganiaya kedua korban hingga salah satunya meninggal.
"Nah setelah mereka ada perselisihan dan puncaknya di tanggal 13 menyampaikan lagi (kata-kata kasar) kepada korban dan kemudian pelaku merasa kesal dan melakukan penganiayaan sampai dengan meninggal dunia," ujar Bambang.
Tinggal Gratis
Bambang menyebut duo Singh itu merupakan teman Fitran. "Mereka hanya berteman saja," kata Bambang.
Menurut Bambang, Gurmej dan Ajaypal diajak tinggal gratis di rumah kontrakan Fitran dan Rajesh. Penyidik masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai hal tersebut, termasuk ada keinginan menguasai barang kedua korban atau tidak.
"Mereka diajak tinggal dengan korban secara gratis dan ini masih pemeriksaan," tegas Bambang.
Kabur Dibantu Saudara
Gurmej danAjaypal berniat kabur setelah insiden berdarah di rumah kontrakan korban di JalanTukadBilok. Mereka langsung bergegas ke Bandara I GustiNgurah Rai Bali pada hari kejadian, Sabtu (13/5/2023).
"Jadi, setelah melakukan tindak pidana ini mereka kabur lewat belakang rumah dan langsung menuju ke bandara untuk kembali ke negaranya," ungkap Bambang.
Mereka membeli tiket penerbangan langsung saat itu juga dibantu oleh saudaranya. "Jadi, mereka pesan (tiket) lewat saudaranya. Kami masih dalami ya saudaranya siapa dan sebagainya," tutur Bambang.
(nor/gsp)