.webp)
Kemenkumham Bali akan menerapkan sanksi adminisitratif berupa deportasi bagi Yuri, bule yang mencopot celananya di puncak Gunung Agung, Karangasem, jika dinyatakan melakukan pelanggaran. Aksi warga negara (WN) Rusia tersebut viral melalui unggahannya di akun Instagram @chila_brazila.
"Ketika mereka melakukan pelanggaran, baik hukum nasional atau adat di Bali, dan kalau terbukti akan ada tindakan administratif dari jajaran Imigrasi. Salah satunya, deportasi," kata Kabid Inteldakim Kemenkumham Bali Anak Agung Bagus Narayana kepada detikBali, Jumat (24/3/2023).
"Utk WN Rusia yang mencopot celana di Gunung Agung, saat ini sedang ditangani oleh Imigrasi Ngurah Rai. Sudah diambil keterangan dan didalami," jelas Narayana.Pemeriksaan ini menentukan apakah Yuri akan dideportasi atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Yuri meminta maaf atas kelakuannya yang melukai masyarakat Bali. Ia mengakui perbuatannya itu sebuah kekeliruan dan kesalahan yang fatal, sehingga melukai masyarakat Bali.
Permintaan maaf tersebut disampaikan saat bertemu pegiat media sosial, Niluh Djelantik di kediamannya di Badung, Kamis (23/3/2023) lalu. Permintaan maaf itu juga disiarkan Niluh di akun Instagram pribadinya.
Yuri mengaku tidak tahu jika Gunung Agung merupakan kawasan suci. Atas perbuatannya, Yuri mengaku siap dideportasi apabila terdapat pelanggaran sesuai aturan keimigrasian.
Ia juga menyanggupi akan menanggung upacara pembersihan di Gunung Agung sesuai kepercayaan masyarakat setempat.
Dalam pertemuan itu, mereka membuat video klarifikasi, menjelaskan perihal pria plontos itu naik ke puncak Agung tanpa ditemani pemandu lokal. Dalam video yang dilihat detikBali tersebut, Niluh Djelantik mengungkapkan penyesalan Yuri atas perbuatannya.
(efr/nor)
