Aksi kejahatan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) marak terjadi di Bali pascapandemi COVID-19. Denpasar, Gianyar, dan Singaraja menjadi wilayah yang patut diwaspadai.
"Kalau ramai (aksi curanmornya) itu di Denpasar pasti. Kemudian Gianyar dan Singaraja. Pelaku (curanmor) rata-rata menyasar warga lokal," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Stefanus Satake Bayu saat berkunjung ke kantor detikBali, Rabu (8/3/2023).
Satake mengatakan saat ini pelaku kejahatan masih menyasar warga lokal yang kerap memarkir kendaraan sembarangan dalam kondisi kunci masih terpasang. Menurutnya, pencuri motor mayoritas warga luar Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun mengimbau masyarakat agar selalu waspada. Sebab, salah satu faktor tingginya kasus curanmor ialah pulihnya sektor pariwisata di Bali.
"Memang situasi sekarang sudah mulai ramai ya. Penggunaan kendaraan roda dua juga cukup banyak. Ini yang tetap harus kita waspadai," tuturnya.
Meningkatnya jumlah kunjungan wisata, lanjut Satake, berdampak pada tingginya angka kejahatan curanmor. Ia memprediksi peningkatan kasus lebih tinggi dibanding masa pandemi tiga tahun lalu.
Sebelumnya diberitakan, Polres Gianyar mengungkap tiga kasus curanmor dalam tempo dua minggu. Para pelaku terpancing melakukan aksi kejahatan tersebut setelah melihat kesempatan korban memarkir kendaraan di sembarang tempat.
(irb/hsa)