Operasi Zebra Agung 2022 di Bali yang berlangsung dari 24 November hingga 7 Desember 2022 telah usai digelar.
Saat operasi yang berlangsung selama 2 pekan, polisi masih mencatat tingginya kasus kecelakaan lalu lintas di Bali.
Kepala Satuan Patroli Jalan Raya (Kasat PJR) Ditlantas Polda Bali AKBP Made Suarjana mengatakan, 100 kecelakaan lalu lintas pada Operasi Zebra Agung-2022 dengan rincian meninggal dunia 9 orang, luka berat 3 orang dan luka ringan 143 orang. Jumlah kuantitas itu dilihat dari data Posko Operasi Zebra Agung-2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Suarjana, jumlah kecelakaan lalu lintas meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebab, pada Operasi Zebra Agung-2021, jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 91 kasus dengan rincian meninggal dunia 8 orang, luka berat 1 orang dan luka ringan 133 orang.
"Bahwa kejadian laka lantas dari awal sampai berakhirnya Operasi Zebra Agung-2022 mengalami peningkatan dibandingkan Operasi Zebra Agung-2021 dari 91 kasus menjadi 100 kasus walaupun penindakan pelanggaran lalu lintas mengalami penurunan di tahun 2022 dibanding tahun 2021," kata Suarjana kepada wartawan, Kamis (8/12/2022).
Berdasarkan data Posko Operasi Zebra Agung-2022, dari 100 kasus kecelakaan lalu lintas, wilayah Denpasar mengalami 23 kasus, Gianyar 20 kasus, Buleleng dan Tabanan 13 kasus, Klungkung 12 kasus, Jembrana 7 kasus, Badung 6 kasus, Karangasem 4 kasus dan Bangli 2 kasus.
Sementara itu, pada Operasi Zebra sebelumnya di tahun 2021 masih menggunakan sistem tilang manual terhadap pengendara yang melakukan pelanggaran lalu lintas. Sedangkan yang diterapkan pada Operasi Zebra Agung-2022 menggunakan sistem tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
Tercatat 535 pelanggaran di Denpasar dan Badung
Selengkapnya baca di halaman berikutnya:
Sistem ini menggunakan perangkat elektronik berupa kamera yang dapat mendeteksi pelanggaran lalu lintas dan data kendaraan bermotor secara otomatis atau automatic number plate recognition.
"Penindakan pelanggaran lalu lintas selama pelaksanaan Operasi Zebra Agung-2022 mengalami penurunan dibandingkan pelaksanaan Operasi Zebra Agung-2021, dikarenakan sistem penindakan yang diubah dari manual menjadi elektronik (ETLE)," jelas Suarjana.
Adapun jumlah pelanggaran yang terdeteksi yakni tercatat sebanyak 535 pelanggaran yang tercapture di kamera ETLE statis di wilayah Denpasar dan Badung. Sementara itu, ada sebanyak 22.939 teguran terhadap pengendara lalu lintas di seluruh Bali. Jumlah ini sesuai dengan data Posko Operasi Zebra Agung-2022.
"Secara umum pelaksanaan Operasi Zebra Agung-2022 sudah berjalan dengan baik, walaupun terjadi peningkatan jumlah kejadian laka lantas apabila dibandingkan dengan pelaksanaan Operasi Zebra Agung-2021," ujar Suarjana.
"Diharapkan masyarakat mau lebih disiplin dalam berlalu lintas untuk dapat menekan angka pelanggaran maupun kecelakaan, apalagi mendekati perayaan Natal 2022 dan tahun baru 2023 sehingga stabilitas keamanan dan ketertiban dapat terjaga serta terciptanya kamseltibcar lantas yang presisi," harapnya.
Simak Video "Video Pria Tewas di Blitar Diduga Bawa Petasan dan Meledak Saat Kecelakaan"
[Gambas:Video 20detik]
(dpra/hsa)