Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Bali kini tengah menangani kasus investasi bodong PT Dana Oil Konsorsium (DOK). Kasus ini menyeret bos perusahaan investasi bodong PT Dana Oil Konsorsium (DOK) I Nyoman Tri Dana Yasa alias Mang Tri.
Bos PT DOK telah menjadi tersangka sejak Agustus 2022 lalu. Ia terjerat kasus penipuan dan penggelapan sesuai Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Pasal 372 KUHP.
Polda Bali kini tengah menelusuri berbagai aset milik bos perusahaan investasi bodong PT Dana Oil Konsorsium (DOK) I Nyoman Tri Dana Yasa alias Mang Tri. Aset tersebut ditelusuri setelah Mang Tri resmi ditahan per Kamis (17/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-fakta kasus investasi bodong PT Dana Oil Konsorsium (DOK).
Kerugian Rp 53 Miliar
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Bali Kombes Surawan mengungkapkan, 5 laporan polisi (LP) dari korban yang masuk ke pihaknya sendiri total kerugiannya sebenarnya sekitar Rp 23 miliar. Para korban itu langsung melapor ke Polda Bali.
Namun, pihaknya juga mendapatkan beberapa limpahan LP dari Mabes Polri sehingga total terdapat lima LP dengan jumlah korban 500 orang lebih. Sehingga, kerugian total dari lima LP itu mencapai Rp 53 miliar.
"Ya jumlah korban sekitar 500 (orang) ya. Kalau jumlah kerugiannya sekitar 53 miliar untuk semua korban di lima LP. 500 (orang) lebih korban yang kita tangani untuk di kita ada lima LP itu," jelas Surawan.
Menurut Surawan, korban investasi bodong dari PT DOK berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Namun kebanyakan korban berada di wilayah Bali.
"Rata-rata korban kebanyakan di Bali. Hanya sedikit sih dari luar, kebanyakan di Bali," ungkapnya.
Surawan juga menduga kemungkinan masih ada lagi korban investasi bodong PT DOK. Namun para korban itu belum melaporkannya ke Polda Bali.
Uang Korban Dipakai Beli Mobil Mewah dan Moge
Bos PT DOK ini juga diduga menggunakan uang para korban untuk membeli berbagai mobil mewah dan motor gede (moge). Karena itulah kepolisian kini masih melakukan penelusuran terhadap aset-aset yang dimiliki Mang Tri.
"Ya betul, infonya seperti itu (ada beli mobil mewah hingga moge). Makanya kita telusuri aset-asetnya ini kan. Kan kita nggak gampang menelusuri aset-asetnya. Sebagian disembunyikan. Tapi kalau yang atas nama dia masih bisa kita telusuri," kata kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Bali Kombes Surawan saat dihubungi detikBali, Minggu (20/11/2022).
Selengkapnya klik halaman berikutnya
Penyanyi pop Bali legendaris, Yong Sagita, menjadi salah satu korban investasi bodong dari PT Dana Oil Konsorsium (DOK) dengan nilai kerugian mencapai Rp 110 juta.
"Dari awal saya diperkenalkan, diedukasi langsung sama Mang Tri yang langsung mengedukasi saya, bukan siapa-siapa. Jadinya bikin saya percaya sekali karena betul-betul dari owner dari perusahaan itu yang edukasi, (jadinya) percaya (dan) tertarik," kata Yong Sagita dikutip detikBali, Sabtu (19/11/2022).
Sebelum itu, Yong Sagita mengaku dirinya sama sekali tidak memiliki ketertarikan dengan investasi seperti itu. Ia baru tergiur ketika bertemu dengan Mang Tri di Karangasem pada 2020 lalu.
Menurut Yong Sagita, Mang Tri ketika itu berusaha meyakinkan dirinya bahwa investasi di PT DOK tidak ada risiko sama sekali. Bahkan, kata dia, Mang Tri berani membayar Rp 10 juta bila ada yang menemukan 1 persen risiko dalam investasinya.
"Akhirnya Bli ikut bergabung cuma Rp 10 juta pertama kali. Pada bulan Juli 2020 Bli ikut bergabung," kisah Yong Sagita.
Setelah bergabung pada Juli 2020, Yong Sagita sempat mengikuti gathering bersama investor PT DOK di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, pada Agustus 2020. Pada saat itu, Mang Tri menaikkan janjinya dari Rp 10 juta ke Rp 100 juta bila ada yang menemukan 1 persen risiko dari investasi PT DOK.
"Akhirnya orang lebih semangat lagi karena tidak ada risiko pada waktu itu masih lancar-lancar saja," ungkapnya.
Namun akhirnya, investasi yang dilakukan itu mulai tersendat pada Juli 2021. Alasannya, masih ada floating di sekitar angka 74-75 sehingga dikatakan tidak pernah ada hasil.
Suatu hari, angka trading merangkak dari 75 dan sedikit lagi menyentuh 76. Melihat angka itu, Yong Sagita sudah sampai melakukan pesta tuak sampai mabuk. Hal itu dilakukan karena ia optimis angka naik ke 76 dan akan mendapatkan imbalan bagi hasil yang cukup besar keesokan harinya.
Namun apa daya, pesta yang dilakukan Yong Sagita berbuah kecewa keesokan harinya. Sebab tidak ada bagi hasil yang dilakukan oleh PT DOK dengan alasan tidak ada penjualan. Dari sanalah Yong Sagita mulai curiga terhadap investasi di PT DOK.
Selengkapnya klik halaman berikutnya
Nancy Angela Hendriks memviralkan kasus PT DOK tersebut lantaran pamannya juga turut tertipu. Ia terketuk hatinya melihat jumlah korban yang begitu banyak dalam kasus dugaan investasi bodong tersebut.
"Yang membuat motivasi saya (memviralkan) adalah ini jelas penipuan dan korban terbilang bukan puluhan, (tapi) ribuan. Jadi selain saya sebagai keluarga dari paman saya, saya melihat story bagaimana korban-korban sampai saat ini keadaannya seperti apa," kata Nancy dikutip detikBali, Sabtu (19/11/2022).
Nancy mengaku hatinya tergerak untuk menuntut keadilan. Karena itu ia meminta agar pelaku bos PT DOK yang kerap disapa Mang Tri segera ditangkap oleh Polda Bali.
"Sebenarnya setiap kasus itu kan tidak perlu viral bisa diselesaikan secara damai. Tapi karena saya melihat kasus ini yang begitu lamban, jadi saya membuat video dengan fakta-fakta dan bukti yang ada untuk saya viralkan," ungkapnya.
Nancy mengungkapkan, dirinya memviralkan kasus PT DOK dengan tersangka Mang Tri di berbagai medsos, seperti Tiktok @nancyangelachendriks, Instagram @ncy_angelahendriks dan Facebook Ncy Angela Hendriks. Ia mengaku membuat video tersebut secara spontanitas.
"Itu di semua media sosial saya angkat. Itu banyak yang me-repost, banyak yang men-download, jadi saya sudah tidak begitu melihat (jumlah viewer) karena di Tiktok ada, Facebook ada, Instagram terlebih lebih banyak. Itu bikinnya spontan," kata dia.
Nancy membuat video tersebut dengan mengumpulkan bahan terlebih dahulu dari para korban, termasuk pamannya. Ia juga mengaku bekerja sama dengan intelijen guna mengambil fakta-fakta Mang Tri yang selama ini hidup bermewah-mewahan.
Simak Video "Video: Jennifer Coppen Polisikan Haters, Singgung Mendiang Suami dan SARA"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/hsa)