Ada fakta lain terungkap dari meninggalnya Nyoman Yordaya (57), korban rabies asal Banjar Dinas Dauh Margi, Desa Tirta Sari, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.
Sebelum dirujuk dan meninggal saat menjalani perawatan, ternyata korban sempat dibawa ke balian (dukun)
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Buleleng dr. Sucipto dikonfirmasi detikBali, Jumat (28/10/2022) menjelaskan, sebelum meninggal, korban sempat mengeluh tidak enak badan, sejak tanggal 24 Oktober 2022. Selanjutnya, korban diajak berobat ke dokter praktek swasta yang ada di Kecamatan Banjar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun karena merasa tidak ada perubahan dan tak kunjung sembuh, korban akhirnya memilih mendatangi tempat pengobatan tradisional (balian). Saat itu korban diberikan jamu, dan masih bisa mengendarai sepeda motor sendiri.
"Tapi semakin sore, keluhan korban ini semakin parah. Korban saat itu belum meminum ramuan jamu ataupun tirta yang diberikan, sehingga pada pukul, 16.00 Wita korban diajak ke RSUD Tangguwisia untuk mendapat perawatan,"ungkap dr. Sucipto.
Korban dibawa ke RSUD Tangguwisia dengan dibonceng mengendarai sepeda motor. Namun karena tidak kuat terkena angina dan mengeluh dadanya sesak, korban akhirnya dibawa ke RS dengan menggunakan mobil.
Singkat cerita, korban tiba di RSUD Tangguwisia pukul 16.30 Wita. Namun karena kondisinya semakin parah akhirnya korban dirujuk ke RSUD Buleleng sekitar pukul 23.00 Wita, untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
"Setelah beberapa hari dirawat, korban dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (26/10/2022) sekitar pukul 00.45 Wita status suspect rabies dengan gejala yang khas seperti takut air dan takut angin," ungkap dr Sucipto
(dpra/hsa)