Siswi SD di Denpasar Diduga Dicabuli Kenalan Facebook

Siswi SD di Denpasar Diduga Dicabuli Kenalan Facebook

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Selasa, 26 Jul 2022 12:00 WIB
adegan pelecehan kepada peremouan
Ilustrasi pencabulan siswi sd di denpasar. Foto: Edi Wahyono
Denpasar -

Seorang siswi kelas 6 sekolah dasar (SD) berinisial NKKAP (13) diduga mendapatkan kekerasan seksual atau dicabuli oleh kenalan dari media sosial Facebook (FB). Insiden itu terjadi pada Sabtu (16/7) sekitar pukul 17.31 Wita di sebuah kos yang berlokasi di Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar.

Tindakan pencabulan itu diketahui setelah korban bercerita kepada kakaknya pada Senin (18/7) sekitar pukul 22.00 Wita. Kakak korban berinisial NPSPD melaporkan tindak pidana tersebut ke polisi.

"Korban bercerita kepada pelapor bahwa payudara korban diremas-remas, mulut dibekap, tangan dipegang dibawa ke belakang dan sempat dipaksa berhubungan badan," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi kepada detikBali, Selasa (26/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat kejadian tersebut, korban yang masih berusia 13 tahun itu menangis dan melamun. Kakak korbann melaporkannya ke Sentra Pelayanan Terpadu Kepolisian (SPKT) Polresta Denpasar pada Selasa (19/7). Polisi menerima laporan kakak korban dengan nomor LP/B/737/VII/2022 SPKT.SATRESKRIM/RESTA DPS/POLDA BALI.

Sementara, Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sidia membenarkan korban dicabuli kenalannya di FB.

ADVERTISEMENT

"Iya dia kenalan FB itu sesuai dengan laporannya," kata Sidia saat dihubungi detikBali, Selasa (26/7/2022).

Sidia mengatakan, pihaknya di Unit PPA Satreskrim Polresta Denpasar kini sedang melakukan penyelidikan terkait keberadaan pelaku. Kakak korban yang melapor juga sudah dilakukan pemeriksaan.

"Pelapornya sudah kami lakukan pemeriksaan waktu laporan itu kami periksa, sudah kami lakukan pemeriksaan itu," terang Sidia.

Pihaknya juga sudah memintakan visum terhadap anak yang diduga menjadi korban kekerasan seksual. Namun hingga kini hasil visum tersebut belum keluar.

"Untuk hasilnya belum keluar, sabar ya," ungkap Sidia.




(nor/nor)

Hide Ads