Festival Surya Metu kembali hadir pada 6-10 Agustus 2025 di Nusa Penida, Klungkung, Bali. Mengambil tema 'Anagatha Semesta' yang bermakna alam bagi masa depan, festival ini menawarkan parade kebudayaan dan pameran UMKM sebagai bentuk pelestarian adat dan budaya.
"Festival akan dibuka dengan tarian pendet pasepan secara massal yang menjadi ciri khas Batununggul. Kami juga ada kegiatan lingkungannya untuk itu dengan pelepasan tukik dan penanaman terumbu karang," ujar Bendesa Adat Setra Batununggul, I Dewa Ketut Anom Astika, saat dihubungi detikBali, Jumat (1/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, pameran 30 UMKM telah digelar sejak 30 Juli 2025. Pameran yang menampilkan beragam kuliner dan aksesori khas Bali ini digelar selama 12 hari dan jumlah pesertanya dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Begitu pula perlombaan yang diperluas untuk pemuda dan pemudi se-Nusa Penida. Adapun yang dilombakan meliputi tari, baleganjur, memancing, pembuatan gebogan, hingga konser musik oleh para musisi Bali seperti Tika Pagraky, Navicula, Sangoet Band, dan lainnya.
"Dulu kan namanya Batununggul Village Festival dengan tema Surya Metu. Sekarang langsung pakai nama Surya Metu Festival dengan tema Anagatha Semesta. Rebranding karena ikon kami adalah matahari terbit dan segala aktivitas dimulai saat matahari itu terbit. Berharap ini awal kebangkitan Batununggul sendiri," imbuh Dewa Anom.
Berlokasi di Pantai Tanjung Kerambitan, pengunjung akan dimanjakan dengan pertunjukan ditemani matahari tenggelamnya mentari. Lewat acara ini, Dewa Anom menaruh harapan kuliner dan budaya dari Batununggul maupun Nusa Penida lebih dikenal sehingga bisa memberdayakan dan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.
(nor/nor)