Ribuan warga tumpah ruah memadati Jalan Pejanggik, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (28/3/2025). Mereka menyaksikan pawai ogoh-ogoh yang diikuti ratusan peserta dari Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, hingga Lombok Utara.
Dari pantauan detikBali, tidak hanya warga Kota Mataram dan kabupaten sekitar, yang turut menyaksikan pawai ogoh-ogoh jelang Nyepi di sepanjang Jalan Pejanggik. Namun para turis asing dari beberapa negara juga turut memadati area pawai tersebut.
"Ogoh-ogohnya beautiful, mantap," kata Axel, bule Australia saat dijumpai di area pawai ogoh-ogoh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Semarak Pawai Ogoh-ogoh di Kota Kupang |
Tak hanya Axel, Angel, bule Australia lainnya mengaku sangat menikmati pawai ogoh-ogoh pada sore ini. "It's fun, ogoh-ogoh Lombok cantik dan artistik," ungkap dia.
Nur Aulia, warga Mataram juga turut menikmati pawai ogoh-ogoh. Ia bersama teman-temannya datang setelah salat Jumat.
"Kami datang lebih cepat dari biasanya. Biar nggak kena macet, dan dapat spot yang oke buat ambil foto," katanya.
Aulia menjelaskan ogoh-ogoh yang ditampilkan hari ini lebih bervariasi dan punya arti yang lebih mendalam. Contohnya saja pada ogoh-ogoh pemenang juara satu hingga tiga pada pawai kali ini.
"Jujur, ogoh-ogoh tahun ini keren-keren semua, punya arti yang mendalam, dan lebih mulus. Bener-bener seni banget deh," ujarnya.
Senada dengan Aulia, Azzahra, warga Labuapi, Lombok Barat juga sengaja datang sejak pukul 12.00 Wita di Jalan Pejanggik. Saking antusiasnya, ia sudah menyiapkan segala macam perlengkapan untuk nonton pawai sejak kemarin.
"Ini pertama kali saya nonton ogoh-ogoh, saya sudah siapkan peralatan untuk tempur nobar ogoh-ogoh. Saya bawa topi, sunscreen, kacamata, masker, dan air minum untuk berbuka puasa nanti," ujar Azzahra.
Sementara itu, Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal berharap kegiatan pawai ogoh-ogoh kali ini bisa meningkatkan spiritualitas bagi umat Hindu.
"Semoga tahun-tahun yang akan datang, harapan kita bisa lebih besar, lebih baik dan lebih memberikan sentuhan rohani bagi masyarakat NTB. Mudah-mudahan upacara ini tidak lagi milik umat Hindu, kewajiban kita untuk membesarkan san melestarikan upacara ini," kata Iqbal saat diwawancarai seusai membuka pawai.
Mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Turki itu mengaku bangga bisa menyaksikan pawai ogoh-ogoh di Mataram. Terlebih, pawai kali ini bertepatan dengan Ramadan.
"Kita sudah expert lah kalau urusan toleransi, pawai takbir juga akan digelar si panggung yang sama. Ini etalase toleransi yang luar biasa," jelas Iqbal.
Senada dengan Iqbal, Wali Kota Mataram Mohan Roliskana juga berharap perayaan pawai ogoh-ogoh, yang melibatkan sekitar 114 ogoh-ogoh dari Kota Mataram dan sekitarnya bisa berjalan damai dan sukses tanpa gangguan.
"Ini potret keberagaman dari event ini, ada saling menghormati, ini jadi investasi berharga yang sudah kita laksanakan cukup lama. Maka ini menjadi suatu nilai yang baik untuk memahami keberagaman kita di Kota Mataram ini," kata Mohan.
(hsa/hsa)