Limbah Jadi Karya: Ogoh-Ogoh Berbulu dari Kulit Nanas

Limbah Jadi Karya: Ogoh-Ogoh Berbulu dari Kulit Nanas

Aryo Mahendro - detikBali
Minggu, 02 Mar 2025 14:56 WIB
Potongan kulit buah nanas dilem dan dipasang mengikuti kontur tubuh Ogoh-Ogoh karakter raksasa karya ST Adhi Kusuma, Minggu (24/2/2025).
Potongan kulit buah nanas dilem dan dipasang mengikuti kontur tubuh Ogoh-Ogoh karakter raksasa karya ST Adhi Kusuma, Minggu (24/2/2025). (Foto: Aryo Mahendro/detikBali)
Denpasar -

Setelah sukses menciptakan Ogoh-Ogoh berlapis kulit buah nangka pada 2023, Sekaa Teruna (ST) Adhi Kusuma kembali berinovasi dengan memanfaatkan limbah buah. Tahun ini, Ogoh-Ogoh yang mereka buat dilapisi dengan kulit buah nanas.

"Jadi, seluruh badan (karakter Ogoh-Ogoh) akan dilapisi dengan kulit buah nanas," ujar Ketua 1 ST Adhi Kusuma, Komang Gede Dalem Carma Putra, saat ditemui di Denpasar, Minggu (24/2/2025).

Putra menjelaskan, ia dan anggota ST Adhi Kusuma sempat berdiskusi untuk menentukan jenis buah yang akan digunakan sebagai bahan utama Ogoh-Ogoh tahun ini. Setelah mempertimbangkan berbagai aspek, mereka akhirnya memilih kulit nanas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya, mereka berencana menggunakan kulit dari buah nanas matang yang dibeli di pasar. Namun, setelah memperhitungkan biaya yang cukup besar, mereka mencari alternatif lain dengan memanfaatkan kulit nanas busuk yang dapat diperoleh secara gratis di pasar.

"Sempat kami bingung mencari nanas di mana. Akhirnya, kami menemukannya di pasar dekat Pasar Badung. Ada distributor nanas yang memiliki nanas busuk. Kami bertanya apakah bisa mengambilnya, dan mereka mengizinkan kami mengambil nanas busuk secara gratis," kata Putra.

ADVERTISEMENT

Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti jumlah nanas yang telah digunakan, tetapi diperkirakan sekitar empat hingga lima karung kulit nanas busuk telah dihabiskan untuk melapisi Ogoh-Ogoh tersebut.

Proses Pengolahan Kulit Nanas

Kulit nanas busuk yang diperoleh dari pasar tidak langsung ditempelkan pada Ogoh-Ogoh. Putra menjelaskan bahwa ada beberapa tahap pengolahan sebelum kulit tersebut dapat digunakan.

Pertama, sisa daging buah nanas harus dihilangkan dengan cara mengirisnya tipis. Kemudian, kulit nanas disangrai selama sekitar 15 menit untuk menghilangkan kandungan airnya. Setelah kering, barulah kulit nanas ditempelkan ke tubuh Ogoh-Ogoh menggunakan lem.

Potongan kulit buah nanas dilem dan dipasang mengikuti kontur tubuh Ogoh-Ogoh karakter raksasa karya ST Adhi Kusuma, Minggu (24/2/2025).Potongan kulit buah nanas dilem dan dipasang mengikuti kontur tubuh Ogoh-Ogoh karakter raksasa karya ST Adhi Kusuma, Minggu (24/2/2025). Foto: Aryo Mahendro/detikBali

"Jadi, diiris tipis dulu, dibuang sisa dagingnya, lalu disangrai tanpa menggunakan bahan tambahan. Setelah itu, langsung ditempel," jelasnya.

Sebelum ditempelkan, kulit nanas dipotong dengan ukuran kira-kira sebesar telapak tangan orang dewasa atau lebih kecil. Untuk menciptakan efek visual menyerupai bulu, tekstur duri atau kuncup tajam pada kulit nanas diatur mengarah ke bawah. Jika ada bagian yang tidak mengarah ke bawah, maka akan disisir terlebih dahulu agar seragam. Tidak ada pewarna tambahan yang digunakan setelah kulit nanas ditempelkan.

"Sejak awal, badan Ogoh-Ogoh sudah kami bentuk. Jadi, ketika menempelkan kulit nanasnya, kami menyesuaikan dengan bentuk tubuh Ogoh-Ogoh. Kami atur agar tekstur kulit nanasnya searah sehingga terlihat seperti bulu," katanya.

Saat ini, proses pelapisan Ogoh-Ogoh sudah mencapai 70 persen setelah lebih dari dua pekan dikerjakan. Putra menambahkan bahwa seluruh tubuh Ogoh-Ogoh akan dilapisi kulit nanas, kecuali bagian wajah.

Jika sudah selesai, kulit nanas busuk akan tampak seperti tekstur kulit dan bulu pada tubuh Ogoh-Ogoh.

"Jadi, seperti karakter kera sakti. Seluruh tubuhnya terlihat berambut, hanya wajahnya yang tersisa," tambahnya.

Ogoh-Ogoh dengan Beragam Karakter

Selain Ogoh-Ogoh raksasa yang dilapisi kulit nanas busuk, ST Adhi Kusuma juga membuat karakter lain. Putra mengungkapkan bahwa terdapat satu karakter raksasa tambahan serta tiga karakter manusia berukuran lebih kecil.

Satu karakter raksasa lainnya dilapisi dengan kulit nangka busuk. Meskipun prosesnya sama dengan penggunaan kulit nanas, ada perbedaan pada tahap sangrai. Kulit nangka membutuhkan waktu sangrai yang lebih singkat dibandingkan kulit nanas.

"Ketika baru dipasang, warna kulit nangka memang lebih terang. Namun, lama-kelamaan akan menghitam seperti batu koral," ujarnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads