Polres Tabanan akan menggelar Operasi Cipta Kondisi 2025. Operasi ini untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) jelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025.
"Pelaksanaan kami mulai dari 3-18 Maret, 16 hari," ujar Kabag Ops Polres Tabanan Kompol I Made Subadi, Sabtu (1/3/2025).
Operasi Cipta Kondisi 2025 akan berfokus pada pemeriksaan penduduk pendatang (duktang) dan patroli di wilayah Polres Tabanan. Sebanyak 55 personel akan diterjunkan dalam operasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mempersiapkan kurang lebih 55 personel dibantu juga dari Bintara. Kalau instansi terkait lainnya, kami masih berkoordinasi," jelasnya.
Selain menjaga kamtibmas, Polres Tabanan juga bersiap menjaga arus lalu lintas saat mudik Lebaran. Subandi menyebut puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 Lebaran. Puncak arus mudik tahun ini bertepatan dengan pengarakan ogoh-ogoh saat malam pengerupukan.
"Arus mudik itu kan biasanya H-3, sementara itu yang kami hadapi ke depan pas perayaan Nyepi, terutama pengerupukan. Nah ini jangan sampai ada hambatan," ungkap Subadi.
Pemudik yang berada di wilayah Tabanan dan Jembrana masih memungkinkan untuk melakukan perjalanan. Namun, Subandi mengkhawatirkan akan terjadi kepadatan pemudik asal Karangasem, Klungkung, Gianyar, Denpasar, dan Badung
"Kalau yang dari Karangasem atau Klungkung misalnya, berangkat melewati Denpasar, Badung, hingga Tabanan. Pas lewati satu dua kabupaten aman, tapi belum tentu nanti pas di Tabanan atau Jembrana lancar, itu yang perlu kami antisipasi," tegasnya.
Subandi mengimbau agar masyarakat mudik sebelum pengerupukan.
Jalur Macet di Tabanan
Adapun jalan rawan macet di Tabanan yakni di wilayah Kecamatan Kediri yang berbatasan dengan Kabupaten Badung, lalu Kecamatan Selemadeg yang memiliki jalur sedang dan berkelok-kelok.
Subandi menuturkan jalur di Tabanan macet saat jam berangkat dan pulang kerja. Biasanya pada pukul 07.00 Wita atau 10.00 Wita. "Tapi karena Kabupaten Tabanan masuk jalan nasional, jadi nggak nentu," ujarnya,
"Seperti di Selemadeg, itu kadang kan memperlambat karena ada kendaraan besar. Ya itu kami tetap antisipasi," pungkas Subadi.
(nor/nor)