Pemerintah Indonesia berkomitmen mendaftarkan 1.238 ragam budaya tak benda hingga akhir tahun 2024. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dalam pidatonya di acara World Public Relations Forum 2024 di Nusa Dua, Bali, Rabu (20/11/2024).
"Hingga 2024 Indonesia telah mengakui dua ribu budaya tak benda, 13 telah dimasukkan dalam daftar budaya tak benda Unesco. Pemerintah berkomitmen untuk menemukan dan mendaftarkan 1.238 ikon hingga akhir 2024," ujar Meutya.
Menurutnya, Indonesia telah menjadikan 4.859 situs budaya sebagai harta nasional dan telah merawat 450 museum di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aset berharga ini menunjukkan nilai negara ini dan kebutuhan untuk generasi masa depan," lanjutnya.
Politikus Golkar itu menyampaikan bahwa di era transformasi digital yang sangat cepat saat ini memberikan kesempatan baru untuk Indonesia memperlihatkan budayanya ke kancah internasional.
"Memahami potensi ini, Indonesia aktif meningkatkan transformasi digital untuk meningkatkan semua sektor termasuk sektor kebudayaan," beber mantan anggota DPR RI itu.
Meutya juga menyampaikan bahwa Indonesia telah melakukan berbagai cara untuk memperkenalkan kebudayaannya secara global melalui perangko.
"Perangko selain menjadi instrumen promosi, juga menunjukkan pesan terhadap identitas nasional, nilai budaya dan kekayaan bangsa," jelasnya.
Ia mencontohkan seri perangko Asian Paragames saat parade budaya di Sydney, Australia. Kemudian, seri perangko Borobudur yang dikeluarkan saat pertemuan Menteri Kebudayaan G20.
"Komitmen ini diperkuat dengan kesepakatan perangko bersama dengan negara lain," tandasnya.
(hsa/hsa)