- Batik NTB
- Contoh Motif Batik Sasambo Motif Utama 1. Motif Sasambo 2. Motif Made Sahe (Mata Sapi) 3. Motif Kakandon (Tunas Bambu) 4. Motif Uma Lengge (Rumah Adat Bima) Motif Pengisi Motif Kelotok Sapo Motif Mutiara Motif Gerabah Motif Tokek Motif Peresean Motif Padi Motif Melati Motif Kerang dan Biota Laut Motif Daun Pepaya Motif Daun Kangkung Motif Cabai Motif Daun Bebele
- Batik NTT Contoh Motif Terkenal Batik NTT 1. Batik Kuda Sepasang 2. Motif Liris Kupang 3. Motif Kuda Kupang 4. Pucuk Mawar 5. Teguh Bersatu 6. Kupang Rukun 7. Motif Batik Flores 8. Motif Batik Timor
Selamat Hari Batik, Semeton! Hari ini, Rabu (2/10/2024), kita merayakan keindahan dan keberagaman batik, salah satu warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO.
Sebagai bentuk rasa cinta terhadap batik, mari kita telusuri keunikan batik dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Kedua daerah ini tidak hanya memiliki keindahan alam yang memukau, tetapi juga batik yang kaya akan makna dan simbolisme.
Dari motif yang terinspirasi oleh alam hingga teknik pewarnaan yang khas, batik NTB dan NTT menyimpan cerita dan nilai budaya yang patut kita lestarikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Batik NTB
Batik NTB atau sering disebut sebagai Batik Sasambo, merupakan bentuk seni yang kaya akan nilai budaya. Istilah 'Sasambo' berasal dari akronim tiga suku yang ada di NTB.
Kata 'Sa' berasal dari dua huruf awal suku Sasak, 'Sam' dari tiga huruf awal suku Sambawa, dan 'Mbo' dari huruf awal suku Mbojo. Ketiga suku ini telah berkolaborasi untuk menciptakan batik yang indah dan penuh warna yang dikenal dengan nama Batik Sasambo.
Ciri khas Batik Sasambo terletak pada corak yang menggambarkan kehidupan masyarakat setempat, serta terinspirasi oleh flora dan fauna endemik. Batik Sasambo umumnya terdiri dari empat motif utama, yaitu motif Sasambo, Mada Sahe, Kakando, dan Uma Lengge. Warna ini dikenal dengan warna-warna cerah dan berani.
Setiap etnis memiliki identitas pembeda yang terlihat dari corak yang dominan mereka gunakan.
Contoh Motif Batik Sasambo
Berikut adalah beberapa contoh motif Batik Sasambo yang dibagi menjadi 2 bagian, yaitu motif utama dan motif pengisi.
Motif Utama
Berikut adalah motif utama Batik Sasambo
1. Motif Sasambo
![]() |
Motif ini didominasi oleh warna cerah seperti merah, biru, dan kuning. Corak yang dihasilkan menggambarkan kehidupan masyarakat, adat istiadat, serta budaya suku setempat.
2. Motif Made Sahe (Mata Sapi)
![]() |
Motif ini cenderung memiliki desain geometris berbentuk belah ketupat dan garis zig-zag. Warna yang digunakan umumnya berwarna hitam sebagai dasar. Sesuai dengan namanya, 'Mata Sapi' merupakan corak utama dari motif ini.
3. Motif Kakandon (Tunas Bambu)
![]() |
Motif ini memiliki makna filosofis yang dalam. Tunas bambu melambangkan semangat masyarakat NTB dalam menjalani hidup, seperti tunas bambu yang selalu mencari celah untuk tumbuh dan berkembang.
4. Motif Uma Lengge (Rumah Adat Bima)
![]() |
Motif ini terinspirasi oleh rumah adat khas Bima dan Sumbawa, menggambarkan bentuk bangunan tradisional rumah panggung dengan warna cerah dan tajam. Ciri khas ini dimiliki oleh etnis Samawa dan Mbojo, yang terinspirasi dari lumbung penyimpanan beras dalam budaya Bima.
Motif Pengisi
Ada sejumlah motif dan corak batik Sasambo Lombok yang populer.
Motif Kelotok Sapo
Kelotok berarti lonceng, yaitu benda yang sering dikalungkan di leher sapi sehingga mengeluarkan bunyi. Motif tradisional ini mudah ditemukan di berbagai corak batik Sasambo Lombok.
Motif Mutiara
Batik NTB motif mutiara. (https://rembitanbatik.blogspot.com/)
Motif ini menyajikan karya simbolis tentang mutiara Lombok yang terkenal. NTB dikenal luas sebagai penghasil mutiara laut dan tambak berkualitas. Motif Mutiara melambangkan kemewahan, keanggunan, keindahan, dan ketulusan yang murni.
Motif Gerabah
Batik NTB motif gerabah. (@Instagram.com/kainshop2020)
Motif ini menunjukkan salah satu aktivitas yang dominan dilakukan di Pulau Lombok. Masyarakat setempat membuat karya gerabah, dan penggambaran karya tersebut tersaji dalam keindahan pola batik Sasambo Lombok.
Motif Tokek
Batik NTB motif tokek. ( Instagram/galeriratuemas)
Motif tokek berkaitan dengan mitos setempat. Hewan ini digambarkan dalam motif NTB sebagai bagian dari budaya masyarakat Lombok.
Motif Peresean
Batik NTB motif Peresean. (Instagram/sasamboskema & samsir_sasambo)
Motif ini umumnya dimasukkan sebagai motif pengisi. Dengan desain motif utama berupa Uma Lengge, motif pengisinya menggambarkan tradisi daerah, seperti Peresean. Peresean adalah tradisi bertarung antara dua pria dari suku Sasak dengan senjata rotan dan perisai kulit kerbau yang khas di daerah tersebut.
Motif Padi
Batik NTB motif padi. (Instagram/sasamboskema)
Motif ini sering dipilih untuk mengisi batik dengan motif utama Uma Lengge. Corak ini menggambarkan untaian padi dan aktivitas sehari-hari. Makna dari batik bermotif padi adalah menjunjung tinggi kehidupan yang baik, kerukunan, solidaritas, kesejahteraan, dan kebahagiaan masyarakat NTB.
Motif Melati
Batik NTB motif melati. (Instagram/sasamboskema)
Melati melambangkan pentingnya menjaga nama baik. Motif ini mengingatkan kita untuk selalu menjalani kehidupan dengan budi pekerti luhur, sehingga meninggalkan nama yang harum di tengah masyarakat.
Motif Kerang dan Biota Laut
Batik NTB motif kerang dan biota laut. (https://rembitanbatik.blogspot.com/)
Motif kerang terinspirasi oleh hasil laut di NTB, seperti kerang atau tiram yang dapat dikonsumsi serta kerang yang menghasilkan mutiara. Selain itu, sebagian perajin berkreasi dengan hasil laut lainnya, seperti ikan, bintang laut, rumput laut, dan kepiting.
Motif Daun Pepaya
Batik NTB motif daun pepaya. (Instagram/sasamboskema)
Motif ini menggambarkan daun pepaya, bahan makanan yang umum dikonsumsi oleh warga setempat. Motif ini mencerminkan kesederhanaan dan ciri khas makanan daerah yang sering dikonsumsi di Lombok dan sekitarnya.
Motif Daun Kangkung
Batik NTB motif daun kangkung. (https://rembitanbatik.blogspot.com/)
Mirip dengan motif daun pepaya, motif daun kangkung pada Batik Sasambo terinspirasi dari makanan khas Lombok, yaitu pelecing kangkung yang disajikan dengan ayam bakar Taliwang. Kangkung Lombok memiliki bentuk besar dengan ujung meruncing dan tangkai yang tebal, tumbuh di daerah dengan topografi dan jenis tanah khas NTB.
Motif Cabai
Batik NTB motif cabai. (Instagram/samsir_sasambo)
Motif ini terinspirasi dari tanaman cabai yang banyak tumbuh di NTB. Kabupaten Lombok Timur, khususnya, dikenal sebagai penghasil komoditas cabai rawit yang penting dan berkontribusi dalam menyuplai cabai ke provinsi lain di Indonesia.
Motif Daun Bebele
Batik NTB motif daun bebele. (Instagram/sasamboskema)
Bebele dalam bahasa Sasak merujuk pada daun pegagan (Centella asiatica) yang khas Lombok. Daun ini merupakan makanan penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat setempat, sehingga motif ini pun dapat dijumpai di Batik Sasambo NTB.
Batik NTT
Batik NTT memiliki motif dan pesona tersendiri. Batik NTT, khususnya yang berasal dari Kupang, masih belum sepopuler seni kerajinan tenun yang telah mengakar kuat dalam budaya daerah tersebut. Proses pembuatan batik di NTT menggunakan teknik yang mirip dengan batik tradisional di Jawa, yaitu menggambar menggunakan canting, serta teknik cap atau kombinasi keduanya.
Keunikan motif batik Kupang terinspirasi dari motif tenun ikat, yang merupakan bagian penting dari identitas budaya lokal. Batik di NTT mencerminkan kehidupan sekitar dengan memasukkan elemen alam, tumbuhan, hewan, tokoh mitologi, serta harapan baik. Setiap etnis di berbagai pulau di provinsi ini memberikan ciri khas yang berbeda, menambah keragaman motif batik yang ada.
Contoh Motif Terkenal Batik NTT
1. Batik Kuda Sepasang
Diartikan memiliki kuda memberikan symbol martabat dan harga diri. Motif kuda juga menggambarkan kebanggaan, kekuatan,dan keberanian. Motif ini juga bermakna tentang rumah tangga suami-istri.
2. Motif Liris Kupang
![]() |
Bercorak khusus garis geometris dan hiasan tenun ikat di ujungnya. Motifnya berupa berular vertical, horizontal atau pun diagonal.
3. Motif Kuda Kupang
![]() |
Motif yang menyimbolkan hubungan keluarga dan masyarakat. Guratan motifnya didominasi geometris yang indah dengan filosofis yang mendalam.
4. Pucuk Mawar
Bermotif Pucuk Mawar yang membawa berkah tersendiri bagi masyarakat setempat. Motif ini menggambarkan rasa syukur dan kebahagiaan atas anugrah turunnya hujan dari yang Maha Kuasa.
5. Teguh Bersatu
Motif ini menggambarkan persatuan kekuatan adat dan budaya dengan membawa kebaikan. Motif ini menggambarkan penghormatan dan toleransi dengan budaya yang berbeda.
6. Kupang Rukun
Motif yang bermakna persatuan dan gotong-royong kerukunan tidak dilihat dari status apapun.
7. Motif Batik Flores
![]() |
Motif bunga cengkeh: motif ini menggambarkan bunga cengkeh, yang merupakan komoditas utama di Flores. Bunga cengkeh melambangkan kekayaan, kejayaan, dan keberuntungan bagi masyarakat setempat.
Motif kain tenun ikat: dikenal sebagai kain tenun songket, kain tenun ikat Flores memiliki desain yang rumit dan detail. Motif ini biasanya menggambarkan flora dan fauna khas Flores, seperti burung cendrawasih, ikan, dan berbagai bunga. Kain tenun ikat ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan sering digunakan dalam berbagai acara adat dan ritual.
Motif kain tenun dengan motif bunga: motif bunga pada kain tenun Flores mencerminkan keindahan alam yang kaya akan flora. Motif ini melambangkan kesuburan, keharmonisan, dan keindahan lingkungan.
8. Motif Batik Timor
![]() |
Motif Kupu-Kupu: Motif kupu-kupu yang menghiasi kain tenun Timor melambangkan kebebasan, keindahan, dan proses transformasi. Selain itu, kupu-kupu juga dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan.
Motif kupu-kupu: motif kupu-kupu yang menghiasi kain tenun Timor melambangkan kebebasan, keindahan, dan proses transformasi. Selain itu, kupu-kupu juga dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan.
Motif burung: motif burung pada kain tenun Timor melambangkan keberanian, kebebasan, serta memiliki makna spiritual. Setiap burung yang digambarkan biasanya memiliki arti dan simbolisme tertentu dalam budaya Timor.
Artikel ini ditulis oleh Vincencia Januaria Molo dan Firga Raditya Pamungkas peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(nor/nor)