Pongpongan, Permainan Tradisional Bali untuk Anak Disabilitas

Pongpongan, Permainan Tradisional Bali untuk Anak Disabilitas

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Rabu, 24 Jul 2024 06:58 WIB
Permainan Pongpongan yang ditampilkan dalam Rare Festival 2024 di Art Center Denpasar, Bali pada Selasa (23/7/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Foto: Permainan Pongpongan yang ditampilkan dalam Rare Festival 2024 di Art Center Denpasar, Bali pada Selasa (23/7/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Denpasar -

Dalam Rare Festival 2024 dipertontonkan permainan pongpongan. Permainan ini dimainkan oleh enam anak disabilitas fisik.

Putra Maestro Dongeng Made Taro sekaligus Pengasuh Sanggar Kukuruyuk, Gede Tarmada, menjelaskan permainan tersebut diciptakan oleh Made Taro. Melalui permainan ini, Made Taro ingin mendorong agar anak disabilitas dapat lebih percaya diri dan dapat bersosialisasi.

"Pongpongan ini adalah nama buah kelapa yang dilubangi atau dimakan oleh tupai. Kalau di bahasa Bali itu dipongpong atau dilubangi," sebut Tarmada saat ditemui di Art Center Denpasar, Bali pada Selasa (23/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Filosofi permainan pongpongan adalah buah kelapa dengan sukarela diberikan ke makhluk lain sebagai makanan. Pongpongan dapat dimainkan bagi semua umur dan semua kalangan.

"Cara pertama untuk menaikkannya, pongpongan ini dipindahkan sesuai dengan ritme. Cara kedua, agak dipersulit dan tidak sesuai dengan ritme. Lagu dinyanyikan tetapi lemparan pongpongan itu bebas dan acak. Di sini perlu konsentrasi dan fokus anak," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Tarmada menyebut dalam permainan pongpongan tidak diperlukan kemahiran. Namun, orang yang bermain bisa bergembira, bersuka ria, berekspresi, sekaligus mencintai budaya mereka sendiri.

Untuk persiapan penampilan pongpongan dari anak disabilitas, Tarmada menuturkan dilakukan latihan sebanyak tiga kali. Menurutnya, diperlukan penanganan khusus dalam pelatihan.

"Misalnya, mohon maaf motoriknya kurang jadi, kami maklumi. Mungkin juga ritmenya tidak akan pas tetapi, yang terpenting adalah bagaimana mereka bisa menikmati permainan itu," akunya.

Tarmada berujar saat menyaksikan langsung penampilan anak-anak disabilitas, mereka tampak sangat antusias. "Ini perbedaan mereka dengan anak-anak normal. Justru ekspresi mereka sangat luar biasa dan semangat. Mungkin mengalahkan anak-anak yang normal kalau saya perhatikan di sini," ujarnya.

Ia berharap ke depannya dapat menghadirkan permainan bagi para anak disabilitas lainnya. Dari pantauan detikBali di lokasi, permainan pongpongan tersebut terlihat menyenangkan dan menarik.

Para penonton pun tampak antusias menyaksikan penampilan para peserta. Tak hanya permainan pongpongan, permainan lainnya pun turut ditampilkan. Para peserta yang didominasi usia anak-anak ini antusias menunjukkan penampilannya.




(nor/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads