Sosok Hanoman adalah salah satu dewa dalam kepercayaan agama Hindu. Hanoman juga sebagai tokoh protagonis dalam wiracarita Ramayana yang paling terkenal.
Dalam berbagai pertunjukan seni, sastra, dan tarian tradisional Indonesia, Hanoman sering kali menjadi pusat perhatian. Tak hanya sebagai karakter fiksi semata, tetapi juga sebagai lambang kebaikan, keberanian, dan semangat pantang menyerah.
Melalui cerita-cerita mengenai petualangannya, Hanoman mengajarkan nilai-nilai penting seperti persahabatan, pengorbanan, dan kesetiaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah
Mengutip dari jurnal 'Hanuman Di Dalam Karya Sastra Jawa' oleh Soekimin, ada beberapa versi mengenai siapa Hanoman sebenarnya. Berikut ini merupakan rangkumannya:
Di dalam Sindusastra, Hanoman adalah anak dari Dewi Anjani dan Batara Guru. Hanoman bisa terlahir karena jatuhnya air mani Batara Guru ke atas daun asam muda yang kemudian daun itu dipetik dan dilempar jatuh ke mulut Anjani hingga ia mengandung dan kemudian diangkat oleh Batara Bayu sebagai anaknya.
Hanoman memiliki banyak nama, di antaranya Anjaniputra, Raden Pawanasuta, Ramadayapati, Prabancanasuta, Nilatmaja, Anoman, Bayutenaya, Maruti, Bambang Senggana, Palwaga-seta, dan Mayangkara.
Menurut yang tertulis dalam Hikayat Sri Rama, Hanoman merupakan putra dari Rama dan Sinta, di sana tertulis bahwa ada kala di mana Rama dan Sinta menjadi kera karena mandi di telaga, dan pada saat itu, Sinta sudah mengandung Hanoman.
Namun, ada pendapat lain yang datang dari Mahabarata yang mengatakan bahwa Hanoman merupakan putra dari Batara Bayu dengan Dewi Kesari yang ditakdirkan melahirkan seekor kera. Sedangkan Batara Bayu juga memiliki anak dengan Dewi Kunthi yang menghasilkan anak bernama Bima. Sehingga Hanoman dan Bima menurut versi ini merupakan saudara tiri.
Akan tetapi dalam Uttara Kanda ataupun Ramayana Kakawin, kelahiran Hanoman tidak dijelaskan.
Baik menurut yang diceritakan dalam kisah Mahabarata maupun Ramayana, umur Hanoman sangatlah panjang dibandingkan umur tokoh-tokoh lain.
Kisah
Selain memiliki berbagai versi bagaimana ia bisa terlahir, Hanoman juga memiliki tugas dalam dua cerita yang berbeda yakni pada cerita Rama-Sinta dan Mahabarata. Meskipun begitu sebenarnya ada kesinambungan yang justru kehadiran Hanoman dianggap sebagai penghubung siklus antara Rama dan Mahabarata.
Dalam kisah Rama-Sinta, Hanoman dinobatkan sebagai duta sekaligus mahasenapati. Di kisah ini, Hanoman juga bertugas untuk menjaga sukma Dasamuka, Kumbakarna dan Indrajit.
Lain dengan versi yang ada dalam kisah Mahabarata. Tugas Hanoman di kisah ini justru adalah sebagai pelindung para Pandhawa, karena dalam kisahnya, Dasamuka Indrajit dan yang lainnya seringkali mengganggu mereka.
Ciri-ciri
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Jurnal Studi Kultural dengan judul Literasi Visual Tokoh Hanoman Bali dengan Pendekatan Augmented Reality oleh I Made Marthana Yusa dan I Nyoman Agus Suarya Putra, berikut ini merupakan deskripsi mengenai bagaimana sosok Hanoman:
Yang membedakan antara Hanoman dengan kera lain adalah memiliki warna bulu yang putih, mengenakan kain bercorak kotak-kotak dengan warna hitam, abu-abu, dan putih. Di Bali sendiri kain ini dikenal dengan sebutan mesaput poleng.
Selain itu, Hanoman memakai beberapa aksesoris diantaranya: gelung supit urang, manik-manik, tanduk supit urang, kelat bahu, mangle wijaya tanduk, karang waduk, ikat pinggang, takes dada, gelang cakra, kembang waru, saput poleng, tangun kancut, naga wangsul, bulet, kancut, dan gelang batis.
Watak
Hanoman dikenal sebagai sosok kesatria, kera putih sakti atau seekor wanara, yang mempunyai perwatakan pemberani, sopan santun, prajurit ulung, waspada, pandai berlagu dan berbahasa, rendah hati, teguh dalam pendirian, kuat dan tabah yang penuh dengan kekuatan, dan kesetiaan yang tak tergoyahkan.
Sosok Hanoman tak hanya sekadar dongeng masa lalu, karakternya tetap relevan dan menginspirasi banyak orang bahkan hingga saat ini.
Di tengah arus modernisasi dan globalisasi, nilai-nilai yang diusung oleh Hanoman tetap mengilhami banyak orang, terutama generasi muda. Karakternya yang kuat dan penuh semangat menjadi contoh bagi kita semua untuk tidak pernah menyerah dalam menghadapi tantangan hidup.
Dengan kehadiran yang tetap menginspirasi, sosok Hanoman terus mempertahankan tempatnya dalam hati dan pikiran masyarakat Indonesia. Kisahnya yang abadi dan pesan-pesan yang terkandung dalam perjuangannya menjadi sumber inspirasi bagi siapapun yang membutuhkan dorongan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Hanoman, pahlawan dari masa lalu yang tak lekang oleh waktu, terus menyala dalam benak kita semua sebagai simbol keberanian, kekuatan, dan kebaikan yang abadi.
Artikel ini ditulis oleh Rusmasiela Mewipiana Presilla peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)