Omed-omedan Festival Segera Digelar, Bawakan Tema Utsaha Jana Kerthi

Omed-omedan Festival Segera Digelar, Bawakan Tema Utsaha Jana Kerthi

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Rabu, 06 Mar 2024 07:24 WIB
Tradisi Omed-omedan di Banjar Kaja, Desa Sesetan, Denpasar.
Foto: Tradisi Omed-omedan di Banjar Kaja, Desa Sesetan, Denpasar. (Disparda Bali)
Denpasar -

Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival (SHOOF) 2024 bakal digelar pada Hari Ngembak Geni, Selasa (12/3/2024). Adapun tema yang diangkat Utsaha Jana Kerthi.

Untuk diketahui, tradisi omed-omedan adalah ritual saling peluk dan tarik-menarik secara bergantian antara dua kelompok muda-mudi berusia 17-30 tahun. Tradisi ini rutin diadakan setiap tahunnya tepat pada hari pertama setelah Nyepi atau saat Ngembak Geni.

Tradisi ini diperkirakan telah berlangsung sejak abad ke-17 yang berawal dari masyarakat kerajaan Puri Oka, Denpasar Selatan. Ketua Panitia SHOOF 2024 I Gede Sedana mengatakan kegiatan ini dilaksanakan di depan Banjar Kaja, Desa Sesetan, Denpasar, Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada beberapa kegiatan, yakni penampilan tari-tarian, musik, kuliner dan ada juga pameran dokumenter omed-omedan," ucap Sedana dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/3/2024).

Dia berharap tradisi omed-omedan akan mampu memberi warna bagi daya tarik wisata. Serta ekonomi kreatif di Denpasar.

ADVERTISEMENT

"Kami meyakini omed-omedan ini juga memiliki nilai sakral sehingga harus terus dilestarikan. Selain itu, kami berharap dapat menumbuhkan kembangkan jiwa kewirausahaan menuju ekonomi kreatif serta meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun asing ke Kota Denpasar," sebutnya.

Wakil Wali Kota Denpasar Agus Arya Wibawa menyambut baik penyelenggaraan kegiatan ini sebagai sebuah tradisi adat yang masih dilestarikan hingga kini.

"Sebagai sebuah tradisi lama, omed-omedan memiliki daya tarik tersendiri. Tentu, penyelenggaraannya harus terus didukung sebagai kekayaan budaya di Kota Denpasar," ujarnya.

Dia juga mengapresiasi peran serta generasi muda Banjar Kaja, Desa Sesetan yang telah begitu antusias dalam upayanya melestarikan warisan budaya leluhur. Meski lahir di tengah modernisasi.

"Demi menjaga kelestarian budaya, memang harus dimulai sejak dini," ungkap Arya Wibawa.




(nor/iws)

Hide Ads