Disbud Tabanan Telusuri Rekam Jejak Maestro I Ketut Maria

Disbud Tabanan Telusuri Rekam Jejak Maestro I Ketut Maria

Chairul Amri Simabur - detikBali
Minggu, 12 Mar 2023 13:20 WIB
Nama I Ketut Maria diabadikan menjadi nama gedung kesenian di Tabanan.
Foto: Nama I Ketut Maria diabadikan menjadi nama gedung kesenian di Tabanan. (Chairul Amri Simabur/detikBali)
Tabanan -

Maestro tari I Ketut Maria telah menjadi ikon seni yang tidak bisa lepas dari Kabupaten Tabanan. Namanya sampai sekarang tetap dikenang sebagai pencipta tari Oleg Tamulilingan, Kebyar Terompong, dan Kebyar Duduk.

Bahkan, I Ketut Maria ditetapkan sebagai nama sebuah gedung kesenian yang berada di tengah Kota Tabanan.

Kiprah I Ketut Maria yang sempat melakukan lawatan seni pada pertengahan dekade 50-an dan 60-an tersebut seolah tiada habisnya untuk dikupas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam beberapa hari terakhir ini, Dinas Kebudayaan (Disbud) Tabanan sedang mengumpulkan kembali rekam jejak I Ketut Maria.

Ini dilakukan dengan menemui dan menyerap cerita sejumlah anak didik Maria yang masih hidup. Hasil dari penelusuran itu akan dirangkum sebagai materi kesenian pada Pesta Kesenian Bali (PKB) Ke-45 di 2023.

ADVERTISEMENT
Tim dari Bidang Kesenian Disbud Tabanan melakukan wawancara dengan salah satu anak didik maestro tari I Ketut Maria, Sagung Alit Arumini, di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, beberapa waktu lalu. (istimewa)Foto: Tim dari Bidang Kesenian Disbud Tabanan melakukan wawancara dengan salah satu anak didik maestro tari I Ketut Maria, Sagung Alit Arumini, di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, beberapa waktu lalu. (istimewa)

"Sekaligus sebagai bentuk penghargaan kepada I Ketut Maria. Semacam tribute to Maria," jelas Kepala Bidang Kesenian Disbud Tabanan Ni Luh Nyoman Sri Suryati, Minggu (12/3/2023).

Bahkan Sri Suryati, bahan yang diperoleh dari penelusuran melalui anak-anak didik I Ketut Maria ini diharapkan bisa menjadi buku untuk menambah referensi kesenian Bali.

"Selagi sumbernya (anak-anak didik I Ketut Maria) masih ada," imbuhnya.

Sri Suryati menuturkan penelusuran rekam jejak I Ketut Maria telah dimulai sejak pekan ini. Orang pertama yang dijumpai timnya adalah Sagung Alit Arumini.

Ia merupakan anak didik Maria yang sempat mengikuti lawatan seni ke Eropa pada 1957.

"Beliau (Sagung Alit Arumini) waktu itu sebagai penari perempuan Oleg Tamulilingan. Di Eropa ia menari selama kurang lebih delapan bulan," tuturnya.

Anak didik I Ketut Maria sudah sepuh di halaman selanjutnya

Selain Sagung Alit Arumini, timnya juga akan mencari keterangan dari beberapa anak-anak didik Maria lainnya yang masih hidup. Di antaranya I Gusti Ngurah Raka dari Penebel dan beberapa seniman lainnya yang sempat ikut lawatan seni ke Eropa maupun Amerika.

"Secara bertahap akan kami susun. Dari satu sumber ke sumber lainnya akan kami kembangkan terus. Kami upayakan sebanyak-banyaknya dapat informasi," imbuhnya.

Anak Didik Sudah Sepuh, Ingatan Menurun

Sri Suryati menyebutkan kegiatan yang dilakukan timnya di Bidang Kesenian Disbud Tabanan untuk merangkum perjalanan seni I Ketut Maria rupanya tidaklah mudah.

Selain waktu pengumpulan bahan yang relatif singkat, keterangan yang diperoleh juga terkendala ingatan dari anak didik Maria. "Karena mereka relatif sudah sepuh dan lupa," jelas Sri Suryati.

Ia mencontohkan, untuk bisa berjumpa langsung dengan Sagung Alit Arumini juga perlu waktu yang panjang. Sebab, Sagung Alit Arumini kini tinggal di Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Meskipun ia berasal dari Jero Beng, Tabanan.

"Usia beliau sekarang ini sekitar 80 tahun. Awalnya kami dapat informasi, beliau akan pulang ke Jero Beng. Tapi di hari H, rencana untuk bincang-bincang tidak bisa kami lakukan karena beliau kondisinya sakit. Akhirnya minggu lalu kami datang ke tempat tinggalnya di Tuban," ungkapnya.

Pun demikian, keterangan yang ada akan tetap dikumpulkan menjadi satu untuk disandingkan dengan keterangan dari narasumber lainnya. Apalagi masih ada beberapa narasumber lainnya yang hendak dijumpai seperti I Gusti Ngurah Raka dan beberapa penabuh lainnya yang mengikuti lawatan kesenian Maria di Eropa dan Amerika.

Apalagi, sambung Sri Suryati, selain tari Oleg Tamulilingan, Kebyar Duduk, dan Kebyar Terompong, ada juga beberapa tarian lain yang diciptakan I Ketut Maria.

"Kalau Oleg Tamulilingan itu sudah dikenal. Yang belum banyak dikenal itu Tari Sabungan Ayam dan Anggada Duta. Informasinya, dua tarian ini sempat dibawa ke Eropa. Cuma tidak ada penerusnya dan dokumentasi geraknya tidak ada geraknya," sebutnya.

Dari penelusuran yang sedang dilakukan timnya ini, ia berharap ada informasi awal mengenai Tari Sabungan Ayam dan Anggada Duta tersebut. Akan sangat beruntung bila nantinya memperoleh informasi atau dokumentasi mengenai gerakannya.

"Kami sih berharapnya dapat informasi mengenai dua tarian itu. Sehingga bisa direkonstruksikan lagi. Tapi tantangannya tidak mudah. Karena tidak ada penerus dan dokumentasinya. Bagaimanapun hasilnya nanti, bahan-bahan ini akan kami sampaikan ke akademisi dan seniman untuk dikurasi. Seperti Prof Dibia, Prof Bandem, dan Prof Rai," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: CHANDI Summit 2025 Bakal Digelar di Bali September Mendatang"
[Gambas:Video 20detik]
(hsa/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads