Wisata Budaya Pura Tirta Empul: Lokasi, Sejarah, Daya Tarik, Tiket

Gianyar

Wisata Budaya Pura Tirta Empul: Lokasi, Sejarah, Daya Tarik, Tiket

Ni Kadek Ratih Maheswari - detikBali
Kamis, 09 Mar 2023 04:59 WIB
Ilustrasi Melukat di Pura Tirta Empul, Bali.
Pura Tirta Empul. Foto: Rachman_punyaFOTO
Denpasar -

Nama Tirta Empul sendiri memiliki arti mata air suci yang timbul dari tanah.

Di dalam pura terdapat mata air suci yang dipercaya memiliki banyak khasiat, salah satunya untuk mensucikan diri dari kotoran baik secara lahir maupun batin. Sebelum tahun 1980an, pura ini hanya digunakan sebagai tempat suci dan belum dikomersialisasi menjadi tempat wisata.

Namun, seiring dengan berkembangnya pariwisata di Bali, pura yang menjadi saksi sejarah Hindu yang panjang menyimpan daya tarik tersendiri untuk memikat wisatawan datang dan menyaksikannya sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lokasi

ADVERTISEMENT

Pura Tirta Empul terletak di Desa Manukaya, Tampaksiring, Gianyar. Jarak pura dari Pusat Kota Denpasar adalah 42 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 10 menit. Sedangkan, jika berangkat dari Bandara Ngurah Rai jaraknya adalah 52 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 20 menit.

Sejarah

Pura Tirta Empul merupakan salah satu pura Hindu yang juga menjadi destinasi favorit para traveler yang berkunjung ke Bali. Terletak di tengah pulau Bali, tepatnya di Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Pura ini terkenal dengan air sucinya di mana orang Hindu Bali mencari penyucian, tidak hanya Umat Hindu, para wisatawan pun dapat melakukan penyucian di Pura Tirta Empul, Kamis (02/12/2021).Pura Tirta Empul merupakan salah satu pura Hindu yang juga menjadi destinasi favorit para traveler yang berkunjung ke Bali. Terletak di tengah pulau Bali, tepatnya di Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Pura ini terkenal dengan air sucinya di mana orang Hindu Bali mencari penyucian, tidak hanya Umat Hindu, para wisatawan pun dapat melakukan penyucian di Pura Tirta Empul, Kamis (02/12/2021). Foto: Kemenparekraf

Pura Tirta Empul ditemukan sekitar tahun 926 Masehi. Keberadaan pura ini sebagai tempat suci dapat ditelusuri melalui keterangan Prasasti Manukaya pada tahun 1960 yang dikeluarkan oleh Kuno Jayasingha Warmadewa yang kini disimpan di Pura Sakenan di Desa Manukaya, Tampaksiring, Gianyar.

Selain itu, sejarah Pura Tirta Empul disebutkan dalam kitab kakawin karya Dang Hyang Nirartha yang menceritakan mengenai kemenangan Dewa Indra beserta pasukannya dalam pertempurannya melawan Raja Mayadanawa.

Untuk kepentingan peperangan, Dewa Indra dengan tongkat sucinya membuat sumber mata air suci yang kini kita kenal dengan nama "Tirta Empul". Pada saat itu, mata air ini digunakan untuk kepentingan membersihkan diri, membuang aib, dan kepentingan keagamaan.

Diceritakan pula, air suci ini digunakan untuk mengobati pasukan yang terluka di saat perang melawan pasukan Mayadenawa. Hingga kini dipercaya bahwa air suci itu memiliki khasiat yang luar biasa untuk menyembuhkan penyakit.

Daya Tarik Wisata

Ilustrasi Melukat di Pura Tirta Empul, BaliIlustrasi Melukat di Pura Tirta Empul, Bali Foto: Rachman_punyaFOTO

Dengan fungsi utamanya sebagai tempat persembahyangan umat Hindu, Pura Tirta Empul sering dikunjungi untuk pelukatan atau prosesi penyucian diri dengan air suci Tirta Empul. Di dalam area pura terdapat dua buah kolam air yang terdapat 26 pancuran di dalamnya.

Air yang keluar di mata air ini dianggap sebagai air suci oleh umat Hindu yang digunakan untuk menyucikan diri dan memohon tirta suci. Pura ini memiliki 3 bagian yakni Nista Mandala atau Jaba Sisi (bagian luar), Madya Mandala atau Jaba Tengah (bagian tengah), dan Utama Mandala atau Jeroan (bagian utama pura).

Setelah membayar tiket masuk, pengunjung akan melewati gapura yang merupakan pintu masuk ke Jaba Sisi pura. Di sini akan terlihat beberapa bangunan yang sangat cocok untuk spot foto dan beberapa pedagang makanan sehingga Anda tidak akan khawatir akan kelaparan selama berada di area pura.

Di Jaba Tengah, terdapat dua buah kolam besar berbentuk persegi panjang yang biasanya digunakan untuk pelukatan. Selanjutnya, di bagian Jeroan akan ada kolam besar yang menampung air yang akan disalurkan ke pancoran yang ada di kolam penyucian.

Bagi pengunjung yang ingin melukat, proses pelukatan dimulai dengan menghaturkan canang pada tiap pancoran yang ada. Setiap pancoran memiliki fungsi dan nama yang berbeda-beda, di antaranya Tirta Sudamala, Tirta Penglukatan, dan Tirta Panegtegan.

Setelah menghaturkan canang, pada setiap pancoran dilakukan penglukatan dengan cara cuci muka tiga kali, berkumur tiga kali, dan minum sekali. Selanjutnya cakupkan tangan di dada sambil memanjatkan doa.

Selain melukat, wisatawan juga bisa berkeliling area sekitar untuk melihat bangunan-bangunan khas kebudayaan Bali yang ada di pura. Tidak hanya area kolamnya yang menarik, Pura Tirta Empul juga memiliki taman yang sudah ditata dengan rapi.

Bentang alam yang ada di sekitar pura yang masih alami dan indah pun juga menambah daya tarik yang dimiliki oleh Pura Tirta Empul ini.

Tips

Ilustrasi Melukat di Pura Tirta Empul, BaliIlustrasi Melukat di Pura Tirta Empul, Bali Foto: Rachman_punyaFOTO

Karena Pura Tirta Empul merupakan area yang sakral, sebaiknya setiap pengunjung yang akan datang menggunakan pakaian yang sopan. Sangat disarankan untuk menggunakan kain dan selendang yang biasa digunakan umat Hindu untuk bersembahyang.

Bagi yang akan melukat, sebaiknya membawa pakaian ganti dari rumah dan dapat menyewa loker yang disediakan oleh pihak operasional untuk menyimpan barang-barang pribadi dengan aman. Penglukatan juga dapat dilakukan oleh wisatawan yang tidak beragama Hindu dengan catatan untuk wanita tidak sedang datang bulan.

Jam Operasional

Jam buka Pura Tirta Empul pada umumnya adalah pukul 09.00 - 17.00 Wita. Namun perlu diperhatikan waktu ini dapat berubah-ubah disesuaikan dengan hari raya agama Hindu.

Harga Tiket Masuk

Untuk memasuki obyek wisata Pura Tirta Empul, dilansir dari website Traveloka, pengunjung harus membayar tiket masuk Rp 15.000. Namun harga ini dapat berubah sewaktu-waktu. Harga ini sudah termasuk proses pelukatan yang berlangsung di dalam pura.

Artikel ini ditulis oleh Ni Kadek Ratih Maheswari peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads