Pura Tirta Sudhamala termasuk pura yang cukup terkenal di Buleleng. Pura yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Desa Pakraman Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali ini sering dikunjungi masyarakat untuk melukat yang diyakini dapat menyembuhkan penyakit non medis, hingga memohon jodoh dan keturunan.
"Banyak yang melukat di sini itu, ada yang memohon kesembuhan, jodoh hingga keturunan. Bahkan ada dulu, pemedek yang datang bawa babi guling, setelah ditanyakan katanya dulu pernah melukat di sini, dan dikaruniai seorang anak, itu salah satu kepercayaannya di sini," kata Jro Mangku Made Ferry Hariawan, Minggu (20/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lokasi Pura Tirta Sudhamala terletak di tepi Sungai Banyumala. Konon dahulu tempat tersebut kerap dijadikan sebagai benteng perbatasan dari Kerajaan Buleleng.
Pada zaman itu juga tercatat beberapa kali terjadi peristiwa peperangan antar wilayah. Di antaranya adalah perang antara Sambangan dan Bangkang, Bangkang dengan Bangah dan Bangkang dengan Banyumala.
Tidak sedikit korban yang berjatuhan dari kedua belah pihak. Di mana mayat mereka ditinggalkan dan dibuang begitu saja di Sungai Banyumala. Hingga membuat aliran sungai banyumala menjadi tercemar dan berdampak terhadap para pengembala sapi dan kerbau di sana. Sapi mereka banyak yang sakit mati akibat meminum air di sungai tersebut.
"Banyak yang meninggal di hulu sungai. Lama kelamaan mayat-mayat itu ternyata menjadi racun dan berdampak kepada warga yang berada di hilir, sehingga banyak sapi warga sakit bahkan meninggal," katanya.
Suatu ketika, kata Jro Mangku Made Ferry diceritakan konon, terjadi ledakan yang sangat besar. Suaranya bahkan terdengar hingga radius lebih dari 500 meter.
Beberapa saat setelah ledakan tersebut, warga setempat yang merasa penasaran lantas mendatangi lokasi ledakan. Di mana saat sumber ledakan ditemukan terdapat semburan air yang begitu deras keluar dari dalam tanah.
Kemudian, ada salah satu warga yang memperoleh bisikan bahwa air tersebut bisa membersihkan atau menawarkan racun yang berada di aliran Sungai Banyumala. Mendapat informasi itu, warga lantas membawa air yang berasal dari mata air itu ke hulu Sungai Banyumala.
"Karena ada petunjuk, diambil tirta ini, dibawalah ke hulu, ternyata benar apa yang dikatakan itu, ternyata benar tirta ini untuk membersihkan segala macam kotoran dan mala atau racun," jelasnya.
Mata air tersebut kemudian dianggap sebagai air suci oleh warga sekitar, sehingga dibangunlah sebuah pura di sumber ledakan tersebut yang kini dikenal dengan nama Pura Tirta Sudhamala, supaya warga setempat dapat menggunakan air tersebut sarana melukat.
(nor/hsa)