Prosesi ngaben massal di Desa Adat Padangbai, Karangasem, Bali, berbeda dengan pengabenan di Bali pada umumnya. Saat bade diarak menuju setra atau kuburan setempat, ratusan warga harus melewati jalur laut sekitar 200 meter, Jumat (29/7/2022). Aksi mengarak bade ke tengah laut itu menjadi ciri khas prosesi ngaben di Desa Adat Padangbai.
Bendesa Adat Padangbai I Komang Nuriada (41) menjelaskan arak-arakan bade melalui jalur laut saat hendak menuju setra itu sudah menjadi tradisi. Hal itu dilakukan turun temurun lantaran awalnya tidak ada jalan besar menuju setra seperti sekarang. Itulah sebabnya, jika hendak menuju setra, warga harus melalui jalur laut.
"Walaupun saat ini sudah ada jalan besar yang bagus menuju ke setra, setiap ada pengabenan di Desa Adat Padangbai tetap melalui jalur laut. Karena ini merupakan tradisi yang sudah ada sejak dahulu dan akan terus kami lestarikan dan pertahankan. Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami masyarakat Desa Adat Padangbai," kata Nuriada saat ditemui di lokasi pengabenan massal di Desa Adat Padangbai, Jumat (29/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nuriada menambahkan, warga yang bertugas mengarak bade ke laut tidak dipilih-pilih. Sebagai masyarakat pesisir, kata dia, hampir semua warga Padangbai bisa berenang. Saat mengarak bade ke laut, mereka justru sangat bersemangat.
Untuk diketahui, tahun ini merupakan pertama kalinya ngaben massal digelar dengan melibatkan seluruh krama atau warga yang ada di Desa Adat Padangbai. Sebelumnya, ngaben massal hanya dilakukan oleh masing-masing dadia yang ada di desa adat tersebut.
"Ini kami lakukan sudah melalui paruman (rapat) desa yang melibatkan seluruh lembaga dan juga tokoh masyarakat yang ada di Desa Padangbai. Paruman tersebut telah memutuskan bahwa upacara ngaben massal seperti ini dengan melibatkan seluruh krama Desa Adat Padangbai akan dilaksanakan setiap lima tahun sekali," kata Nuriada.
Adapun jumlah sawa yang diberikan upacara penghormatan terakhir pada ngaben massal di Desa Adat Padangbai tahun ini berjumlah 117 sawa. Setiap sawa yang mengikuti ngaben massal ini dikenakan biaya sebesar Rp 4 juta.
Rangkaian atau dudonan ngaben massal Desa Adat Padangbai dimulai sejak Minggu (15/5/2022) yaitu matur piuning. Prosesi dilanjutkan Selasa (31/5/2022) dengan nyukat genah pengabenan. Jumat (8/7/2022) dilanjutkan dengan melaspas. Berikutnya Kamis (28/7/2022) dilaksanakan prosesi ngaskara dan hari ini Jumat (29/7/2022) merupakan puncak upacara ngaben massal Desa Adat Padangbai.
Terkait dengan adanya puncak ngaben massal di Desa Adat Padangbai, Dermaga Rakyat yang melayani penyeberangan fast boat dari Padangbai menuju ke Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat (NTB) ditutup selama sehari."Sesuai dengan permohonan dari pihak Desa Adat Padangbai, hari ini Dermaga Rakyat Pelabuhan Padangbai yang biasanya melayani penyeberangan fast boat menuju ke Gili Trawangan, NTB hari ini kita tutup," kataKepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padangbai Ni Luh Putu Eka Suyasmin.
"Dermaga Rakyat hanya ditutup satu hari saja sedangkan besok sudah kembali beroperasi seperti biasa, dan itu juga sudah kita infokan ke agen dan juga operator fast boat," imbuhnya.
(iws/iws)