Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal bersama Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena akan mengidentifikasi penghambat konektivitas destinasi wisata di tiga wilayah Bali, NTB, dan NTT. Salah satu upaya yang dilakukan adalah segera membuka jalur laut dari Sanur ke Mandalika dan Sanur ke Senggigi.
Menurut Iqbal, identifikasi konektivitas ini dilakukan oleh seluruh kepala Dinas Perhubungan tiga wilayah. Identifikasi yang dilakukan masing-masing Kepala Dinas Perhubungan di Bali, NTB dan NTT itu akan melahirkan kajian apa saja penghambat konektivitas ketiga wilayah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya sudah ditugaskan seluruh Kepala Dinas Perhubungan ketiga provinsi untuk segera mengidentifikasi masalah konektivitas dari dan yang akan dibangun antardestinasi wisata dari jalur udara laut dan darat di Bali, NTB dan NTT," kata Iqbal seusai penandatanganan memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman di Sirkuit Mandalika, Selasa (25/11/2025).
Untuk jalur laut dari Bali ke NTB hingga NTT, ketiga daerah akan melakukan kajian dan akan membuat kesepakatan mempermudah proses izin jalur pelayaran wisatawan dari dan ke Bali, NTB, dan NTT. Salah satu jalur laut yang akan dibuka dari Sanur, Bali ke Mandalika, NTB, akan dilakukan kajian bersama Gubernur Bali Wayan Koster.
"Ini akan dibuka segera jalur penyeberangan speedboat Sanur ke Mandalika, Lombok Tengah dan Sanur ke Senggigi, Lombok Barat," ujarnya.
Untuk jalur udara dari Bandara Internasional Lombok ke Bandara Internasional El Tari Kupang NTT, Iqbal berujar, segera dilakukan komunikasi dengan maskapai bersama ketiga kepala daerah Bali, NTB, dan NTT.
"Untuk penerbangan Lombok-NTT akan segera dicari kebijakan untuk dibuka. Akan diidentifikasi oleh Dinas Perhubungan," katanya.
Iqbal mengatakan jika ada persoalan konektivitas, kepala daerah di Bali, NTB dan NTT akan melakukan audiensi ke pemerintah pusat untuk meminta solusi.
"Kalau ada persoalan kami bertiga akan menyelesaikan ke pemerintah pusat, jadi tidak sendiri-sendiri sekarang. Harus maju bertiga, jadi kalau konektivitas lancar harga tiket pesawat pasti turun," katanya.
"Jadi nanti kami bertiga bersama Pak Koster dan Melki yang akan bicara ke airline pasti didengar," lanjut Iqbal.
Kabel Bawah Laut Tiga Provinsi
Iqbal mengaku salah satu yang ditandatangani dalam konsep ekonomi hijau bersama Gubernur Bali dan NTT akan melakukan studi kelayakan pembangunan super gate atau penghubung kabel bawah laut antara Bali, NTB dan NTT.
"Ini kita fokus 2026 kerja sama ekonomi hijau sudah masuk dalam kesepakatan studi kelayakan untuk super gate pembangunan kabel bawah laut akan menghubungkan antara NTB, NTT, dan Bali," katanya.
Super gate yang dimaksud Iqbal mengandalkan energi baru terbarukan di masing-masing daerah melalui bawah laut Bali, NTB dan NTT.
"Kami melihat potensi panel sangat memungkinkan dibangun di ketiga daerah ini. Mudahan studi kelayakan 2026 bisa kita laksanakan," tandasnya.
(hsa/hsa)











































