.webp)
Kabupaten Lombok Barat menjadi daerah dengan peredaran rokok ilegal paling tinggi di Nusa Tenggara Barat (NTB). Petugas bahkan sudah menyita sebanyak 815.861 batang rokok sejak awal Januari hingga September 2025.
"Tahun ini, Lombok Barat yang paling tinggi di NTB dan perbandingannya jauh dengan daerah lain," kata Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Peraturan Daerah (Perda), Satpol PP Lombok Barat, Wirya Kurniawan, Kamis (2/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wirya menuturkan temuan rokok ilegal di Lombok Barat tahun ini meningkat drastis dari catatan tahun 2024 yang sebanyak 297.208 batang. Bahkan, dia berujar, beberapa toko grosir di daerah itu kedapatan menyimpan puluhan ribu batang rokok ilegal siap edar.
"Beberapa waktu lalu saat kami razia ada satu toko di Gerung yang menyimpan 10 ribu batang lebih rokok ilegal," ujar Wirya.
Wirya mengungkapkan empat kecamatan di Lombok Barat kini masuk zona merah peredaran rokok ilegal. Mulai dari Kecamatan Gerung, Lembar, Gunungsari, dan Labuapi.
"Kecamatan Lembar dan Gerung ini karena dekat dengan pelabuhan. Indikasi persebarannya mungkin dari sana," imbuhnya.
Menurut dia, barang bukti ratusan ribu batang rokok ilegal tersebut kini sudah diamankan di kantor Bea Cukai Mataram. Adapun kerugian negara akibat peredaran rokok ilegal tersebut ditaksir mencapai Rp 1 miliar.
"Nanti barang bukti secara simbolis akan dimusnahkan oleh pihak Bea Cukai. Sebagian lainnya akan dibuang ke TPA Kebon Kongok," imbuhnya.
Wirya menegaskan penertiban rokok ilegal akan terus dilakukan. Ia menargetkan menyita jutaan batang rokok ilegal hingga akhir tahun ini.
"Tinggal 11 kali kami razia ini. Kami targetkan harus bisa mencapai satu juta temuan," pungkasnya.
Simak Video "Video Purbaya Kejar Rokok Ilegal, Bidik Marketplace sampai ke Stoples Warung"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)
