Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram akan menggelar pasar murah dalam waktu dekat di sejumlah wilayah di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini dilakukan imbas harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional tembus Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu per kilogram (kg).
"Tetap menjadi prioritas Dinas Perdagangan (Disdag) Mataram (pasar murah). Apalagi bawang merah serta cabai jadi salah satu bapok yang memberi kontribusi tinggi," kata Asisten II Bidang Administrasi Pembangunan dan Perekonomian Setda Kota Mataram, Miftahurrahman, saat dikonfirmasi di Mataram, Jumat (8/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Miftah memastikan Pemkot Mataram akan menggelar kegiatan pasar murah untuk memenuhi kebutuhan warga Mataram. Menurut Miftah, produksi bawang merah dan bapok lainnya sedang tinggi-tingginya. Bahkan, hampir kebanyakan petani sedang panen.
"Bawang di sini bukan hanya (dikonsumsi orang) NTB saja, tapi juga kirim ke daerah-daerah lain," jelas Miftah.
Saat ini, kata Miftah, Pemkot Mataram tengah berkoordinasi dengan petani bawang merah agar mempertahankan stoknya. Selain itu, agar tidak mengirim seluruh stok bawang ke daerah lain demi menjaga harga bawang merah di Mataram.
"Langkah-langkah ini kami lakukan untuk menekan pengiriman ke luar dulu. Karena memang permintaan di luar sedang tinggi," tandasnya.
Sebelumnya, harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional di Mataram mengalami kenaikan tajam. Pantauan detikBali di Pasar Pagesangan, Perumnas, dan Pasar Induk Mandalika, harga bawang merah berkisar antara Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu per kilogram (kg).
Salah satu pedagang di Pasar Pagesangan, Rohmah, mengatakan harga bawang merah merangkak naik sejak pekan lalu. Dari yang sebelumnya, Rp 36-38 ribu per kilogram.
"Sekarang Rp 60 ribu per kilogram, ada juga yang jual sampai Rp 70 ribu, itu juga tergantung jenis bawangnya. Kalau yang agak kecil-kecil, beda Rp 3-5 ribu," kata Rohmah, Rabu (6/8/2025).
(nor/nor)